Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Lama waktu tidur tak bisa menjamin tidur bekualitas. Bahkan tidur selama 8 jam seperti yang dianjurkan belum tentu menghilangkan rasa letih. Justru beberapa orang tetap merasa lelah saat bangun mesti sudah tidur cukup semalaman.Hal ini terjadi karena kualitas tidur yang tidak baik, ada tahapan tidur yang tidak tercapai yaitu deep sleep, tidur nyenyak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, beberapa orang justru merasa cukup tidur dengan waktu yang singkat. Bahkan dapat mengembalikan energi karena kualitas tidurnya baik. Artinya dengan tidur sebentar, sudah mencapai kondisi deep sleep.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebenarnya, saat seseorang tidur, ia akan melewati siklus tidur. Pertama, light sleep artinya kondisi baru saja tidur, lalu mengalami deep sleep yakni tidur nyenyak, dan rapid eye movement disingkat REM sleep kondisinya tidur disertai mimpi.
Kondisi deep sleep sangat penting saat tidur. Pasalnya tidur nyenyak dapat membantu proses metabolisme tubuh, termasuk regulasi hormon dan proses pertumbuhan.
Tak hanya itu, saat tidur nyenyak otak secara refleks akan memproses ingatan-ingatan baru ke otak. Sehingga efek buruk bagi mereka yang insomnia berat adalah berisiko mengalami gangguan memori. Mulai sekarang, usahakan tidur berkualitas agar kesehatan pun terjaga.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION