Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Sajian Mewah dengan Suasana Santai

Restoran Publik Markette menyiapkan konsep prasmanan premium. Salah satu pilihan menjalani makan malam yang berbeda di jantung Jakarta.

17 Maret 2015 | 10.43 WIB

Suasana di restoran Publik Markette, Grand Indonesia. TEMPO/Frannoto
Perbesar
Suasana di restoran Publik Markette, Grand Indonesia. TEMPO/Frannoto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Restoran Publik Markette merupakan gerai makan dan tempat kongko yang asyik. Restoran ini dipersiapkan untuk pengunjung kelas menengah atas yang ingin memanjakan lidah seraya menikmati suasana interior. Selain menyajikan makanan prasmanan premium, restoran ini menyuguhkan aneka minuman, dari wine, cocktail, sampai sparkling.

Pengunjung langsung disambut huruf besar bertulisan “food gallery” saat memasuki pintu utama restoran Publik Markette, yang terletak di Grand Indonesia Eastmall, Jakarta, itu. Di balik tulisan, terdapat kotak kaca setinggi dada, yang di dalamnya tersaji aneka makanan segar berbumbu yang belum diolah. Ada daging sapi yang sudah dimarinasi tapi belum dipanggang, ada pula beberapa sayuran segar berwarna indah. Sebuah pancingan untuk melangkahkan kaki lebih jauh.

Setelah melewati gerai masakan dan sayuran, pemandangan tak kalah sedap menyita mata. Di etalase kaca, terpampang banyak potongan cake warna-warni dengan variasi topping yang menggiurkan. Kelihatannya legit sekali. Tentu itu semua bukan pajangan. Yang dirangkai di sana adalah andalan restoran untuk menggelitik selera tamu. “Konsep kami memang ingin menonjolkan makanan yang dapat dipilih pengunjung,” ujar Kapten Pramusaji, Fachry Surachman, kepada Tempo, Senin, 9 Maret lalu.

Ini memang restoran yang menyajikan makanan prasmanan premium. Tapi tetap tersedia daftar menu di meja bagi yang menghendaki. Bedanya, daftar menu ini lebih banyak diisi minuman beralkohol. Mungkin ada sekitar seratus koleksi minuman, dari wine, cocktail, sampai sparkling.

Bagi penyuka minuman beralkohol, Publik Markette memiliki bar yang memajang lengkap semua koleksi minumannya. Mereka juga memiliki kotak penyimpan bersuhu khusus untuk sekitar delapan botol minuman premium. “Khusus untuk wine yang disajikan per gelas, hari ini kami promo beli satu gratis satu,” ujar Fachry berpromosi.

Publik Markette adalah gerai makan dan nongkrong ke-10 milik Ismaya Group. Restoran ini benar-benar dipersiapkan untuk pengunjung kelas menengah atas yang ingin memanjakan lidah seraya menikmati suasana interior. Lihatlah arsitektur Victorian garden yang didominasi warna peach, hijau, dan putih. Cukup mengesankan.

Di ruangan yang dibagi tiga zona, seluruhnya tersedia 105 meja makan berkapasitas 4–6 orang. Semua ruang memiliki meja bundar terbuat dari marmer dengan sofa berwarna krem. Meski dilengkapi furnitur mahal, Publik Markette melabeli diri sebagai rumah makan casual dining. Jadi, tidak ada pramusaji yang khusus melipatkan serbet ke pangkuan Anda. Pun tak ada kursi kecil untuk tempat tas mahal. Para pramusaji pun berseragam kasual, berupa kemeja kotak-kotak berlengan tiga perempat. Mereka mengenakan celana jins biru serta sepatu kanvas. Terkesan rileks.

Kini saatnya bersantap. Makanan pembuka yang kami pesan adalah Roasted Pumpkin with Additional Turkey Bacon. Menu ini berupa labu parang berdaging yang dikukus hingga empuk lalu dibakar. Percaya atau tidak, tekstur selaput labu yang terpanggang sangat mirip dengan kulit ayam. Ditambah rasa manis yang dikeluarkan labu dari proses pemanggangan, membuat kulit labu terasa seperti sate ayam.

Untuk menambah variasi, terdapat pula pilihan menu tambahan di atas labu panggung. Ada potongan daging babi atau kalkun panggang yang disajikan bersama salad dengan beberapa dressing. Misalnya, Purple Cabbage atau kol ungu, selada air, dan bawang bombay. Tidak lupa, perasan jeruk lemon dan taburan keju putih yang terbuat dari susu sapi di atas sajian. Keju sapi ini rasanya lebih asin daripada keju mozzarella atau keju edam. Rasa susunya juga lebih kuat.

Ronde berikutnya kami memesan makanan utama bernama Jucy Lucy. Jangan salah, ini bukanlah jus, melainkan burger yang patty-nya terbuat dari campuran daging sapi muda dan kalkun. Layaknya sajian burger di restoran premium, patty, atau bulatan daging di tengah burger dibuat sangat tebal dan tidak terlalu asin. Teksturnya sangat lembut, hancur, dan tidak mudah terselip di antara gigi. Bahan yang paling enak di menu Jucy Lucy ini adalah susunan keju mozzarella sebanyak dua lapis yang diselipkan di antara daging dan roti

Saat masih panas dan berasap, keju mozzarella cair berfungsi sebagai perekat antara roti dan daging. Ketika suhu sudah turun, mozzarella ikut membeku sehingga, saat dipotong, teksturnya seperti karet yang bisa ditarik ke atas. “Keju mozzarella di Jucy Lucy ini sangat gurih dan terasa,” ujar Yulia Rafiq, salah satu pengunjung, malam itu.

Publik Markette juga menyertakan sajian kentang goreng berbalur keju bubuk dan daun. Kentang goreng ini disajikan satu wadah bersama Jucy Lucy. Karena campuran daun balsamic cukup banyak, rasa kentangnya menjadi agak pedas. Daun balsamic juga ditaburkan di dalam mayones yang menjadi saus campuran untuk kentang goreng. Tekstur kentang sengaja digoreng tidak terlalu kering tapi tetap crunchy di bagian luar. Jucy Lucy disajikan tidak di atas piring, melainkan pada sebuah wadah kayu berwarna cokelat terang. Mirip talenan.

Kami kemudian memesan menu berikutnya, yaitu Beef Short Ribs. Menu ini berupa potongan daging sapi tanpa tulang dari bagian punggung. Daging sapi dimarinasi dan dipanggang dengan menggunakan bumbu barbeque. Short Ribs dibakar secara matang sempurna. Bagian paling terlezat dari menu ini adalah marble atau lemak yang tersisa di pinggiran daging dan ikut terpanggang bersama bumbu barbeque. Tekstur daging sangat lembut sehingga mudah dipotong. Dengan kelembutan semacam itu, tidak ada satu serat pun yang bakal terselip di sela gigi.

Sajian utama lain yang kami pesan adalah Linguine Sausage. Ini adalah pasta Italia yang dicampur dengan mushroom sauce. Hanya, dengan campuran daun balsamic yang terlalu banyak, menu ini menjadi mirip sajian pasta Aglio Olio. Maka, bukan rasa gurih asin yang dominan terasa, melainkan rasa pedas yang bertubi-tubi.

Sebab, selain menggunakan daun balsamic, Linguine Sausage menggunakan campuran lada hitam, white wine cream, dan daun basil. Bila Anda seorang petualangan rasa, Linguine Sausage adalah pilihan tepat. Bukan hanya pedas, rasa tannin yang muncul dari white wine cream ikut memberi variasi rasa.

Untuk minuman tak beralkohol, tiga pilihan berikut patut dicoba. Pertama Happy Belly. Ini adalah minuman berjenis smoothies dan cocok bagi yang tengah diet, karena melancarkan pencernaan. Sebab, “Happy Belly mengandung banyak vitamin, serat dan prebiotik,” ujar Fachry. Terbuat dari campuran apel manis, jeruk, dan sedikit prebiotik, rasa yang diproduksi memang asam bukan main. Tapi begitu disesap setelah mengkonsumsi Beef Short Ribs, rasa akhir yang muncul justru manis alami dari buah.

Yang kedua, Blueberry Cheese Cream, minuman berjenis milkshake terbuat dari campuran krim keju, susu, dan buah berry. Di antara ketiga minuman yang disajikan malam itu, inilah juaranya. Sebab, selain rasanya yang asam manis, dia memiliki tekstur yang sangat lembut dan warna ungu yang indah.

Minuman ketiga andalan Publik Markette: Iced Lychee Tea. Meskipun tergolong sebagai es teh manis, Lychee Tea justru tidak manis sama sekali. Rasanya cenderung tawar dengan sedikit rasa leci. Buah Leci tidak disajikan bulat, melainkan hancur seperti disuir-suir. “Memang sengaja dihancurkan, agar rasa leci lebih terasa,” ujar Fachry.

CHETA NILAWATY

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nurdin Kalim

Nurdin Kalim

Bergabung dengan Tempo sejak 2001. Kini Redaktur Utama untuk Rubrik Seni, Film, Musik, dan Selingan-Intermezo majalah Tempo. Anggota tim kurator sastra di Koran Tempo. Lulusan Universitas Brawijaya, Malang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus