Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Subang - Seluruh jalan protokol di Kota Subang, Jawa Barat, menjadi lautan manusia yang berpakaian Batik Nanas yang dijadikan ikon busana resmi kerja para karyawan di kantor-kantor pemerintahan. "Hari ini, sengaja kami luncurkan," kata Bupati Subang, Ojang Sohandi di sela-sela perhelatan pawai alegoris, Kamis, 4 April 2015.
Baju batik yang dijadikan ikon busana kerja tersebut terbuat dari kain warna dasar hitam dan bergambar buah nanas warna putih dan motif bunga pada bagian bawahnya. Baju tersebut dipadukan celana warna hitam oleh puluhan ribu peserta pawai alegoris terutama yang berasal dari dinas instansi pemerintah.
Menurut Ojang, buah nanas sengaja dijadikan motif utama di semua bagian baju tersebut agar lebih mengukuhkan bahwa nanas adalah produksi pertanian khas Subang yang sudah dikenal di kancah nasional bahkan mancanegara.
"Nanas boleh saja ada di Banten, di Lampung, di Palembang, tetapi, induknya tetap ada di Subang," Ojang menegaskan klaimnya. "Nanas Subang yang paling terkenal yakni nanas si madu yang tak akan bisa diperoleh di daerah lain."
Bukan cuma baju, semua alat peraga yang ditampilkan pada saat pawai alegoris, semisal kendaraan hias, topi hingga cetok (tudung petani tradisional sunda) mentahbiskan buah nanas sebagai jargonnya.
"Hari ini, kota Subang berubah wajah jadi kota nanas," ujar seorang pengunjung pawai alegoris asal Kecamatan Pagaden, Warlan. "Enak dan serasi dilihatnya."
Seorang warga asal Dawuan, Kutmay, menilai pawai alegoris tahun ini lebih meriah, bermakna dan tertib dibanding tahun lalu. "Hatus dijadikan agenda tahunan," ujar Kutmay.
Pawai alegoris bertalian dengan pesta peringan hari jadi Kabupaten Subang ke 67 yang jatuh pada Ahad, 5 April 2015, tersebut, juga melumpuhkan seluruh ruas jalan protokol di kota Subang.
"Saya terjebak macet di selama empat jam di depan rumah sakit Ciereng di jalan Beigjen Katamso," ujar Jodi, warga asal Jakarta yang berniat melancong ke lokasi wisata Ciater. Jalan Brigjen Katamso berjarak empat kilometer dari pusat pawai yang pusatkan di Jalan Ottista.
NANANG SUTISNA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini