Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Takaran Susu yang Dianjurkan buat Anak, Bukan Pengganti Makan

Ahli gizi mengatakan susu tidak bisa menggantikan makanan utama sehingga terus memberi susu pada anak yang tak mau makan bukan jalan keluar.

20 September 2022 | 19.01 WIB

Ilustrasi bayi minum susu botol. Getty Images
Perbesar
Ilustrasi bayi minum susu botol. Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis gizi klinik lulusan Universitas Indonesia, Diana Felicia Suganda, mengatakan susu tidak bisa menggantikan makanan utama sehingga terus memberi susu pada anak yang tak mau makan bukan jalan keluar dan menyelesaikan masalah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Susu tidak bisa menggantikan makan, (anak) tetap butuh makanan utama," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, inilah alasan sebaiknya anak yang tak mau makan tidak terus menerus diberi susu. Dia mengatakan anak-anak cenderung memilih yang mudah sehingga daripada harus makan, mereka memilih minum susu.

"Daripada repot-repot mengunyah, makan repot harus mengunyah, anak malas. Semakin begitu dia akan terbiasa (memilih yang mudah, yakni hanya minum susu)," ujarnya.

Kebutuhan susu
Diana menyarankan anak mendapatkan asupan susu yang cukup atau tak berlebihan demi terhindar dari kondisi berat badan berlebih hingga obesitas. Anak usia 0-6 bulan sebaiknya mendapatkan ASI, umumnya dengan jumlah 600-800 ml per hari. Kemudian anak usia 6 bulan-1 tahun biasanya karena sudah mulai makan sehingga jumlah asupan susunya mulai berkurang menjadi 400-600 ml per hari.

"Usia 1-2 tahun semakin sedikit lagi karena anak sudah makin banyak makan, 300-400 ml per hari. Anak usia 2 tahun semakin turun lagi 200-300 ml karena utamanya dari makanan," kata Diana, yang menekankan pentingnya menyesuaikan pemberian susu dengan usia anak.

Dia menekankan susu hanya tambahan, sementara makan menjadi utama dan saat anak mulai makan maka jumlah asupan susu seharusnya semakin berkurang.

"Akhirnya kalau minum lebih dengan jumlah tadi, misalnya anak di atas 2 tahun sampai enam botol per hari satu botolnya 150 ml, 900 ml, belum dari makanan, akhirnya overweight," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus