Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Tip Menikah, Jangan Berhenti Memahami Pasangan

Relationship coach, Indra Noveldy, menyarankan, selama menjalin hubungan, jangan pernah berhenti untuk berupaya memahami pasangan.

24 April 2015 | 23.13 WIB

Emma Stone (kiri) dan Andrew Garfield dalam lokasi syuting film "Amazing Spider-Man" di New York City, 7 Mei 2011. Pasangan ini terlibat cinta lokasi usai membintangi film ini. Ray Tamarra/Getty Images
Perbesar
Emma Stone (kiri) dan Andrew Garfield dalam lokasi syuting film "Amazing Spider-Man" di New York City, 7 Mei 2011. Pasangan ini terlibat cinta lokasi usai membintangi film ini. Ray Tamarra/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Relationship coach, Indra Noveldy, menyarankan agar suami-istri jangan pernah berhenti untuk berupaya memahami pasangan. Sebab, menurut Indra, salah satu akar masalah keretakan rumah tangga bermula saat pasangan merasa sudah saling mengenal dan memahami. 

Padahal, kata Indra, hal itu dapat menghentikan upaya lebih mengenal pasangan. "Kalau ada yang merasa cukup mengerti pasangan, jangan cepat puas. Itu bisa membunuh usaha lebih mengetahui pasangan," ujarnya di Jakarta, Kamis, 23 April 2015.

Indra menuturkan bahwa menikah bukanlah akhir dari perjalanan cinta. Keputusan membangun rumah tangga baru merupakan awal berjalanan cinta. "Menikah mesti dibangun terus-menerus dengan cara terus memahami pasangan," kata Indra.

Aktor Joe Taslim mengisahkan hubungan pernikahannya yang sudah dibina selama sepuluh tahun mengalami pasang-surut. Kendati sudah melewati masa pacaran selama tiga tahun bersama Julie, istrinya, dia mengaku rumah tangganya tak bebas dari konflik. "Kami sudah lewati up and down, bukan enggak pernah berantem," tuturnya.

Baik Indra maupun Joe sama-sama meyakini keinginan masing-masing untuk saling memahamilah yang merupakan kunci untuk mengurangi konflik rumah tangga. Pada masa-masa awal, tutur Joe, konflik memang lebih sering terjadi. Namun, setelah berupaya terus saling memahami, konflik pun berkurang. "Sekarang sudah jarang. Kami belajar lagi," ucapnya.

BISNIS.COM


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus