Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Trik Menjaga Motif Kain Songket Tetap Awet

Sulitnya cara membuat kain songket membuat Anda juga harus memperhatikan perawatannya.

2 September 2015 | 22.02 WIB

Calon presiden pasangan nomor urut dua Joko Widodo (kiri) melihat hasil kerajinan kain songket ketika berkunjung ke sentra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Tuan Kentang, di Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Seberang Ulu Satu, Palembang, Sumatera Se
Perbesar
Calon presiden pasangan nomor urut dua Joko Widodo (kiri) melihat hasil kerajinan kain songket ketika berkunjung ke sentra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Tuan Kentang, di Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Seberang Ulu Satu, Palembang, Sumatera Se

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sulitnya cara membuat kain songket membuat Anda juga harus memperhatikan perawatannya. Berikut ini caranya.


Head of Designer Shafira, Setiawan, mengatakan sebisa mungkin dikondisikan agar songket tak dicuci. Pasalnya, air dan deterjen akan merusak benang-benang yang membentuk pola pada kainnya. Dengan demikian, bila setelah digunakan lebih baik diangin-anginkan saja dan membiarkan permukaan yang di dalam berada di luar.


"Lebih baik tidak dicuci. Diangin-anginkan saja," ujarnya dalam jumpa pers di Hotel Le Meridein, Rabu (2 September 2015).


Untuk menyimpannya, katanya, jangan sampai dilipat. Berbeda dengan beberapa jenis material, kain songket dilarang untuk disimpan dalam posisi terlipat. Lipatan akan membuat benang-benangnya rusak dan tak lagi membentuk pola yang sama.


Bila tak digulung, lebih baik songket ditaruh dalam kondisi tergantung. Tujuannya, agar motifnya terjaga dan benangnya tak patah.


"Songket jangan dilipat justru digulung. Kalau enggak, digantung karena kalau terlipat benangnya patah," katanya.


Selama disimpan juga harus dipastikan bahwa suhu ruangannya tidak lembap. Suhu yang terlalu lembap akan mengundang datangnya jamur yang merusak kain songket. Kalaupun ditaruh di lemari, usahakan dikeluarkan paling tidak sebulan sekali.


Jangan pula menggunakan bahan kimia untuk menghindarkan kain ini dari jamur. Bahan kimia hanya akan meninggalkan noda yang tak bisa dibersihkan. Beberapa orang justru memilih menaburkan bubuk merica.


"Jangan sampai ditaruh di tempat yang lembap. Harus dikeluarkan sebulan sekali," ujarnya.



BISNIS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saroh mutaya

Saroh mutaya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus