Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Kafe yang memasang simbol-simbol Nazi Jerman ini sempat menuai kontroversi. Kemudian oleh pemiliknya, Henry Mulyana, kafe ditutup selama sekitar satu tahun, sebelum dibuka kembali pada Juni 2014. Awalnya kafe bernama Soldatenkaffee der Kommandantur Gross ini berada di Jalan Pasir Kaliki, Bandung. Setelah dibuka kembali, kafe ini berada di Jalan Cikawao, Bandung.
Berbeda dengan kafe lain di Kota Bandung ataupun kota-kota lain di Indonesia, Soldatenkaffee memang menawarkan konsep unik berkuliner dengan nuansa militer Jerman zaman Perang Dunia II. Berbagai ornamen militer Jerman, seperti helm, senjata, dan seragam, dipajang di tempat makan. Bahkan di dinding terpajang foto Adolf Hitler dan lambang Nazi, Swastika.
Henry Mulyana mengatakan, sejak 2007, dia memiliki ketertarikan terhadap militer Jerman. Ia biasa memakai aksesori perang tentara Jerman tersebut saat bermain airsoft gun. Sampai akhirnya pada 2011 ia membuka kafe bernuansa militer Jerman ini.
Henry mengatakan bahwa ia memajang berbagai ornamen, art poster, dan lambang-lambang militer Jerman tersebut murni karena kesukaannya terhadap militer Jerman. Bukan berarti mengagung-agungkan Nazi. Menurut dia, seperti lambang Swastika, di Indonesia tidak ada larangan khusus mengenai simbol-simbol tersebut. Henry mengatakan Soldatenkaffee ini merupakan nama yang diambil dari sebuah kafe di Jerman pada masa Perang Dunia II. Soldaten berarti soldier atau tentara.
Kini Soldatenkaffee menempati bangunan seluas kurang-lebih 400 meter yang dibagi menjadi tiga ruangan. Sama seperti kafe lainnya, pengunjung dapat bersantai sambil menikmati kuliner yang disediakan. Nuansa Perang Dunia II di kafe ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Faza, seorang pengunjung, mengatakan konsep kafe yang unik ini dapat membuatnya kembali merasakan zaman Perang Dunia II.
Setiap sisi ruangan di kafe ini sudah dirancang untuk pengunjung yang ingin berfoto. Pengunjung dapat berfoto dengan pernak-pernik tentara Jerman, seperti foto, miniatur tank, dan art poster militer Jerman, pada tembok yang didesain seperti terkena ledakan bom. Dari semua makanan yang disediakan terdapat beberapa makanan khas Jerman yang disajikan, seperti Schnitzel dan German Gulash Soup.
Jurnalis Video: Dicky Zulfikar Nawazaki
Editor/Narator: Ryan Maulana
Musik ilustrasi: "Grunge Guys full mix", JewelBeat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini