Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ruang bawah tanah biasanya berisi debu, serangga, atau kotoran. Tapi di Turki, seorang pria menemukan ruang bawah tanah yang berisi sebuah Kota kuno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kota kuno itu ditemukan pada 1963 ketika seorang pria, yang identitasnya dirahasiakan, membobol dinding ruang bawah tanah mereka yang terletak di dekat Cappadocia, Provinsi Nevehir, Turki. Saat itu dia selalu kehilangan ayamnya yang diduga masuk ke lubang kecil di balik tembok itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di luar dugaan, dia menemukan bahwa itu bukan hanya sebuah terowongan tunggal, tetapi memiliki serangkaian lorong yang saling berhubungan. Ternyata itu adalah pintu masuk ke kota metropolitan bawah tanah yang terkenal sebagai Derinkuyu, dulu disebut Elengubu. Pintu itu adalah yang pertama dari sekitar 600 pintu masuk ke Derinkuyu yang ditemukan di dalam rumah-rumah pribadi.
Kota bawah tanah itu telah ditinggalkan selama berabad-abad. Terletak lebih dari 85 meter di bawah permukaan bumi, kota ini mencakup 18 tingkat terowongan.
Kota bawah tanah Derinkuyu di Turki (tangkapan layar YouTube)
Para arkeolog di Departemen Kebudayaan Turki mengatakan, Derinkuyu diukir pada batuan vulkanik dan menjadi semacam koloni semut buatan manusia. Para ahli juga berpendapat bahwa patung yang ada di dalamnya dibuat antara abad ke-7 dan ke-8 sebelum masehi (SM) oleh bangsa Frigia, sebuah budaya kuno Indo-Eropa.
Catatan menambahkan bahwa selama periode Bizantium (sekitar 395 M hingga 1453 M), wilayah tersebut diperluas hingga mencakup saluran air dan sumur.
Laporan lebih lanjut menambahkan bahwa tempat ini berfungsi sebagai rumah bagi berbagai agama selama periode waktu yang berbeda. Ketika umat Kristiani mula-mula tinggal di sana, melarikan diri dari penganiayaan Romawi, umat Islam menggunakannya untuk bersembunyi selama perang Arab-Bizantium antara abad ke-7 dan ke-11.
Kota ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1920-an oleh orang-orang Yunani Kapadokia ketika mereka mengalami kekalahan selama perang Yunani-Turki dan tiba-tiba melarikan diri secara massal ke Yunani. Tidak hanya ruangannya yang menyerupai gua yang membentang ratusan mil, tapi diperkirakan lebih dari 200 kota bawah tanah kecil dan terpisah yang juga ditemukan di wilayah tersebut mungkin terhubung ke terowongan ini, sehingga menciptakan jaringan bawah tanah yang sangat besar.
Kota kuno Derinkuyu di Turki kini terbuka untuk dikunjungi wisatawan, meskipun hanya 10 persen terowongannya saja yang dapat diakses. Pada 1985, wilayah tersebut ditambahkan ke daftar Warisan Dunia UNESCO.
TIMES OF INDIA | BBC