Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Jokowi ke Benteng Van den Bosch di Ngawi, Ada Perintah Khusus

Presiden Jokowi berkunjung ke Benteng Van den Bosch di Kelurahan Pelem, Ngawi. Prihatin dengan kondisi tempat wisata sejarah.

3 Februari 2019 | 10.31 WIB

Benteng Van Den Bosch, Ngawi, Jawa Timur. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo
Perbesar
Benteng Van Den Bosch, Ngawi, Jawa Timur. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Ngawi - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkunjung ke Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Jumat, 1 Februari 2019. Lokasi pertama yang didatangi oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi adalah Benteng Van den Bosch di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bersama sejumlah pejabat negara dan daerah setempat, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Bupati Ngawi Budi 'Kanang' Sulistyono, Presiden Joko Widodo masuk ke tiga ruang bangunan benteng peninggalan Pemerintah Hindia - Belanda yang dibangun pada tahun 1845.

Presiden Joko Widodo tampak prihatin dengan kondisi bangunan Benteng Van den Bosch yang semestinya lebih terawat dan bisa menjadi salah satu objek wisata menarik di Ngawi. Jokowi mengatakan pemerintah segera memulihkan kondisi bangunan benteng yang dikenal dengan Benteng Pendem, itu.

Proyek restorasi Benteng Van den Bosch rencananya digarap oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mulai tahun ini. "Tadi sudah saya telepon Menteri Pekerjaan Umum, dan menyatakan siap," kata Jokowi. Proyek restorasi Benteng Pendem rencananya berjalan selama dua tahun, yakni 2019 hingga 2020.

Sejumlah pihak, termasuk ahli purbakala akan dilibatkan untuk mengembalikan bentuk asli Benteng Van den Bosch. Jokowi menjelaskan, Benteng Pendem harus dijaga dan dirawat. Sebab, selain indah, tempat itu juga mengandung nilai sejarah.

Benteng Van Den Bosch didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda untuk menghadapi perlawanan rakyat di Ngawi yang saat itu dipimpin Adipati Judodiningrat dan Raden Tumenggung Surodirjo, serta seorang pengikut Pangeran Diponegoro bernama Wirotani. Benteng tersebut dipakai tentara Belanda dalam Perang Diponegoro periode 1825-1830.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus