Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Kubah ala Turki Melengkapi Keunikan Kampung Al Munawar Palembang

Kawasan wisata Kampung Arab Al Munawar Palembang dipercantik dengan bangunan kubah ala Turki yang ditempatkan di dekat dermaga menghadap Sungai Musi.

14 November 2017 | 13.38 WIB

Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata RI Prof. I Gede Pitane meresmikan kampung Al Munawar sebagai kampung religi pertama. TEMPO/Parliza Hendrawan
Perbesar
Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata RI Prof. I Gede Pitane meresmikan kampung Al Munawar sebagai kampung religi pertama. TEMPO/Parliza Hendrawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, JPalembang - Kawasan wisata Kampung Al Munawar Palembang dipercantik dengan bangunan kubah ala Turki yang ditempatkan di dekat dermaga menghadap Sungai Musi, Sumatera Selatan.

Ketua RT Kampung Arab Al Munawar, Muhammad AK di Palembang, Senin, mengatakan, kubah tersebut dibuat di Bandung, Jawa Barat. “Dan akan didatangkan pada pekan depan,” kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca juga:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Muhammad menyebutkan rencananya akan ada tiga kubah. “Tapi untuk tahap awal akan dibangun satu dulu.”

Ia mengatakan, kubah ala Turki ini rencananya dijadikan penutup kafe yang persis berada di dermaga Kampung Al Munawar. Menurut dia, khusus dermaga, pemerintah provinsi berjanji akan menambah luasnya agar kapal wisata bisa bersandar.

"Konsepnya, Kampung Al Munawar ini akan menjadi salah satu objek dari kapal wisata yang berkeliling mengitari bantaran Sungai Musi," kata dia.

Kampung Arab yang menjadi salah satu destinasi wisata memerahkan Asian Games XVIII tahun 2018 ini terus berbenah. Setelah mulai disosialisasikan sejak dua tahun lalu sebagai tempat wisata, Kampung Al Munawar beberapa kali menjadi lokasi festival. Salah satunya, Festival Kopi.

Kampung Arab sudah bersuia 400 tahun dan hingga hingga kini masih terjaga kelestariannya. Kampung ini pertama kali dibangun oleh Syed Abdurrahman bin Muhammad Al Munawar (keturunan Yaman yang menikah dengan putri Sultan, yakni Masayu Bariyah).

Di kampung ini terdapat delapan rumah berarsitektur limas (rumah kayu khas Palembang) dan indis (rumah beton bergaya Eropa) yang berada di bantaran Sungai Musi. Kampung Arab ini sudah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya oleh pemerintah, dan saat ini ditempati oleh generasi kelima Syed Abdurrahman bin Muhammad Al Munawar.

ANTARA

Berita lain:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus