Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Langka, Tari Beksan Lawung Ageng Bakal Tampil di Festival Keraton

Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pura Pakulaman menyiapkan tari langka: Tari Beksan Lawung Ageng dalam Festival Keraton Nusantara (FKN) XIII.

4 September 2019 | 23.04 WIB

Keraton Yogyakarta. (TEMPO)/Pribadi Wicaksono
Perbesar
Keraton Yogyakarta. (TEMPO)/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pura Pakulaman memastikan akan berpartisipasi dalam ajang Festival Keraton Nusantara (FKN) XIII. FKN 2019 dipusatkan di Istana Kedatuan Luwu, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, 7-12 September 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Divisi kesenian dan pertunjukan Karaton Yogyakarta, Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo menyatakan dalam perhelatan itu, Keraton Yogyakarta akan menampilkan tari legendaris: Tari Beksan Lawung Ageng yang melibatkan 36 penari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami mengusung tema karya Sri Sultan Hamengku Buwono I yang sarat dengan semangat keprajuritan. Oleh karena itu yang dipilih Tarian Lawung,” ujar Penghageng (pimpinan) KHP Kridhomardowo, Kanjeng Pangeran Hario Notonegoro di sela Gladi Bersih di Pagelaran Keraton Yogyakarta Rabu sore 4 September 2019.

Tarian Beksan Lawung karya Sri Sultan Hamengku Buwono I, raja pertama Kasultanan Yogyakarta (1755-1792), menggambarkan ketangkasan prajurit bertombak, terinspirasi dari Watangan.

Watangan merupakan latihan ketangkasan berkuda dan memainkan tombak yang biasa dilakukan oleh Abdi Dalem Prajurit pada masa lalu. Gerakan-gerakannya cenderung mengandung unsur heroik, patriotik, dan berkarakter maskulin.

Selain menampilkan Tari Lawung, Keraton Yogyakarta juga akan menyajikan parade/defile prajurit, pameran benda pusaka dan koleksi Keraton Yogyakarta, serta peragaan busana prajurit.

Untuk pameran sendiri, Keraton Yogyakarta akan menghadirkan tampilan beberapa foto pusaka, serat, yang bertemakan Hamengku Buwono I dengan format digital. Pengunjung dan peserta pameran lainnya, dapat melihat koleksi keraton tersebut dalam bentuk digital flip book.

Tari Beksan Lawung Ageng merupakan tarian yang sangat jarang ditampilkan, namun bakal muncul dalam Festival Keraton Nusantara. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Selain berkolaborasi dengan Keraton Yogyakarta, Kadipaten Pura Pakualaman Yogya menampilkan pula tari legendarisnya dalam Festival Keraton Nusantara nanti, "Pakualaman akan menyajikan tari Beksan Floret yang ditarikan delapan penari," ujar Ketua Bidang Adat Pura Pakualaman Kanjeng Pangeran Hario Indrokusumo.

Indrokusumo menjelaskan Beksan Floret dibuat oleh mendiang Raja Paku Alam IV karena terinspirasi dengan olahraga anggar. Namun demikian, senjata anggar yang digunakan pada saat ini telah disesuaikan dengan standar dari Ikatan Anggar Seluruh Indonesia.

Selain Beksan Floret, Kadipaten Pakualaman juga menggelar pameran dokumen seperti silsilah Pakualaman, foto koleksi kereta, kegiatan-kegiatan dan tradisi adat, serta foto dan display bregada prajurit Kadipaten Pakualaman.

Tak hanya itu, busana Adipati Pakualam beserta pernak-perniknya, termasuk segala jenis pakaian adat yang dimiliki Kadipaten Pakulaman juga akan dipamerkan pada festival itu.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Aris Eko Nugroho menuturkan total delegasi dari Yogya yang akan diterjunkan pada Festival Keraton Nusantara ini sebanyak 181 orang.

PRIBADI WICAKSONO

 

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Koresponden Tempo di Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus