Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Malam Sura, Kirab Pura Mangkunegara Dilakukan dengan Tapa Bisu

Pura Mangkunegaran Solo akan menggelar kirab untuk menyambut datangnya Tahun Baru Jawa atau yang sering disebut Malam Sura, Senin malam

10 September 2018 | 14.20 WIB

Abdi keraton membawa pusaka saat mengikuti upacara ritual Kirab Pusaka dan Tapa Bisu di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, 20 September 2017. Tradisi menyambut satu Muharram atau tahun baru Jawa satu Suro tersebut sebagai wujud perenungan dan syukur kepada Tuhan YME atas berkah dan kesejahteraan masyarakat. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Perbesar
Abdi keraton membawa pusaka saat mengikuti upacara ritual Kirab Pusaka dan Tapa Bisu di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, 20 September 2017. Tradisi menyambut satu Muharram atau tahun baru Jawa satu Suro tersebut sebagai wujud perenungan dan syukur kepada Tuhan YME atas berkah dan kesejahteraan masyarakat. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Surakarta - Pura Mangkunegaran Solo akan menggelar kirab untuk menyambut datangnya Tahun Baru Jawa atau yang sering disebut Malam Sura, Senin malam 10 September 2018. Rombongan kirab akan mengelilingi tembok Pura Mangkunegaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Panitia kirab, Joko Pramudyo mengatakan kirab itu akan diikuti oleh para kerabat. "Selain itu biasanya a banyak masyarakat juga ikut bergabung," kata dia di Solo, Senin, 10/9. Warga akan ikut berjalan di belakang peserta kirab yang membawa pusaka milik Mangkunegaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Joko mengatakan iring-iringan itu akan berjalan berkeliling sembari tapa bisu atau berjalan dengan berdiam diri. "Tidak boleh berbicara," katanya. Ritual tapa bisu selalu dilakukan pada Malam Sura sebagai bentuk perenungan.

Joko menjelaskan penyambutan tahun baru Jawa memang berbeda dengan tahun baru Masehi yang cenderung berhura-hura. Bagi masyarakat Jawa, tahun baru menjadi sebuah momen untuk merenung dan kontemplasi.

"Kirab akan dilanjutkan dengan kegiatan semedi di pendapa," kata dia. Kegiatan itu akan berlangsung sejak tengah malam hingga pagi hari. Dia berharap masyarakat yang ingin mengikuti acara tersebut untuk menyesuaikan dengan mengenakan pakaian tradisional.

AHMAD RAFIQ (Solo)

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus