Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Profil Masjid Al-Serkal di Phnom Penh Kamboja Dekat Penginapan Atlet SEA Games 2023

Selama berlaga di SEA Games 2023 di Kamboja, atlet Indonesia merasa beruntung karena penginapan dekat Masjid Al-Serkal Phnom Penh. Ini profilnya.

13 Mei 2023 | 12.45 WIB

Masjid Al Serkal di Pnom Penh, Kamboja. ANTARA
Perbesar
Masjid Al Serkal di Pnom Penh, Kamboja. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 di bawah asuhan Indra Sjafri merasa bersyukur selama mengikuti SEA Games 2023 di Kamboja ini karena menginap di Phnom Penh Hotel dan sekitar 100 meter dari hotel terdapat masjid cukup besar, yaitu Masjid Al-Serkal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Salah satu pemain timnas, Fajar Fathur Rahman mengungkapkan rasa syukurnya tinggal berdekatan dengan masjid. Ia menjadi tetap bisa bermain maksimal di SEA Games Kamboja sekaligus tetap menjalankan ibadah maksimal lantaran penginapannya berdekatan dengan masjid.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya bersyukur hotelnya dekat masjid sehingga dapat berusaha salat lima waktu di sini, kecuali ada program dari pelatih saya baru sholat di kamar," tutur Fajar pada 12 Mei 2023, sebagaimana diberitakan Antaranews

Tidak sendiri, Fajar melangsungkan salat Jumat bersama beberapa pemain Timnas Indonesia U-22 lainnya, antara lain Bagas Kaffa, Pratama Arhan, Ernando Ari, dan Muhammad Adisatryo hingga jajaran pelatih yang dipimpin Indra Sjafri. Bahkan, sang pelatih juga bersyukur menginap di hotel dekat masjid. 

Profil Masjid Al-Serkal

Masjid Al-Serkal adalah masjid utama di ibu kota Kamboja, Phnom Penh yang berlokasi di 1 St 86, Phnom Penh 12201, Kamboja. Masjid ini juga menjadi salah satu masjid terbaru dan terbesar di negara mayoritas beragama Buddha. Tempat ibadah yang mengesankan ini telah dirayakan secara luas oleh populasi muslim minoritas Kamboja.

Masjid Al-Serkal dibuat pada 2014 oleh arsitek Nadan Engineering Consultancy. Lalu, satu tahun kemudian, tepatnya pada Maret 2015, masjid ini diresmikan di lingkungan Boeng Kak, Phnom Penh. Upacara peresmian masjid ini dilakukan oleh Perdana Menteri Hun Sen yang dihadiri oleh lebih dari 1.000 orang. Ribuan hadirin tersebut, di antaranya Eisa bin Nasser bin Abdullatif Alserkal, pengusaha Emirat sekaligus penyumbang dana pembangunan Masjid Al-Serkal dengan biaya $2,9 juta (Rp49 miliar).

Berdasarkan mosqpedia.org, Masjid Al-Serkal memiliki gaya bangunan Ottoman yang berlantai dua. Dinding di dalam masjid ini dilapisi dengan ubin mawar dan pirus yang berasal dari keramik pengrajin Aljazair. Sementara itu, langit-langit masjid dihiasi dengan mozaik dan lampu gantung digantung di kubah bagian tengah. Lalu, untuk menjaga agar udara di dalam ruangan tetap sejuk sehingga ibadahnya pun berjalan khusyuk, masjid ini menggunakan AC (air conditioner). 

Bagi 350.000 atau lebih muslim Kamboja (sekitar 2 persen dari populasi masyarakat Kamboja), terutama di ibu kota, pembangunan Masjid Al-Serkal menjadi pencapaian yang luar biasa. Adapun, mayoritas penduduk muslim Kamboja berasal dari etnis Cham. Sekitar 70.000 muslim Cham Kamboja tersebut meninggal di bawah Khmer Merah dan sepanjang 1980-an mereka diberi kebebasan beragama secara terbatas. Namun, tidak lama setelah peresmian Masjid Al-Serkal, keretakan mulai terbentuk di komunitas Muslim tempat masjid dibangun. 

Kemudian, pada 2016, proyek pembangunan direncanakan untuk membuat jalan baru yang melewati tanah tempat masjid itu berada. Namun, banyak anggota komunitas muslim Cham lokal menentang pembangunan karena jika dibangun, akan merusak ketentraman masjid, merusak kedamaian, dan ketenangan salat.

Di sisi lain, beberapa pimpinan Cham mendukung pembangunannya dengan alasan bahwa jalan tersebut akan mengurangi kemacetan lalu lintas dan banjir. Selain itu, kelompok pendukung pembangunan juga menyatakan bahwa pembangunan jalan dapat membawa peluang baru serta kemakmuran lebih besar ke daerah tersebut. Protes pun terjadi, politisi terlibat, tuduhan mulai terbang, dan seluruh masalah menimbulkan kegaduhan.

Saat ini, proyek jalan telah terhenti dan kemungkinan dibatalkan atau mengubah rute perjalanan untuk menenangkan amarah penduduk setempat. Kendati demikian, Masjid Al-Serkal tetap menjadi tempat yang sangat dicintai oleh muslim Phnom Penh secara keseluruhan. Bahkan, para atlet SEA Games 2023 juga sangat menyukai masjid ini.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus