Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Setelah Jadi Cagar Budaya, Pabrik Semen Ini Diproyeksikan Jadi Destinasi Wisata Sejarah

Setelah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya nasional, pabrik semen ini diproyeksikan menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya.

5 Juli 2023 | 16.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pabrik Indarung I telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 54/M/2023 pada 27 Februari 2023. Selanjutnya, pabrik Semen Padang itu diproyeksikan menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kawasan ini tidak boleh berhenti hanya sebagai objek cagar budaya saja, harus didukung dengan aktivitas budaya dari anak nagari agar lebih hidup dan terpelihara, sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat," kata Direktur Indarung Herritage Society (IHS) di Padang, Rabu, 5 Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan hal itu di sela pelaksanaan Alek Nagari atau pesta rakyat Lubuk Kilangan di kawasan Pabrik Indarung I. Menurutnya, dari segi sejarah Pabrik Indarung I merupakan pabrik semen pertama di Asia Tenggara yang didirikan pada 18 Maret 1910. Salah satu fasilitas penunjang pabrik ini adalah PLTA Rasak Bungo yang dibangun 1908, yang menjadi sumber energi untuk pabrik. 

Punya kearifan lokal
Sebelum dinasionalisasi, pabrik ini bernama NV Nederlands Indische Portland Cement. Dari segi budaya, masyarakat di sekitar Kecamatan Lubuk Kilangan, tempat pabrik itu berdiri, memiliki kearifan lokal yang bisa mendukung aktivitas budaya pada kawasan cagar budaya itu.

Kegiatan budaya dan kesenian lain, termasuk kontemporer, juga berpeluang digelar di lokasi yang memiliki suasana antik yang sudah sangat mendukung. Aidil menyebut agenda Alek Nagari Lubuk Kilangan juga sebagai salah satu upaya menghidupkan kawasan cagar budaya nasional Pabrik Indarung I.

Dalam Alek Nagari itu digelar beragam kesenian daerah, termasuk budaya marandang (membuat rendang) dan malamang (membuat lemang) untuk menyambut tamu. Menurutnya, setelah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya nasional, ancaman vandalisme dan pencurian besi masih menghantui pabrik sehingga perlu upaya serius untuk menjaganya.

"Aktivitas budaya dan kesenian ini bisa menjadi salah satu solusi, termasuk dalam menunjang upaya menjadikan kawasan itu jadi Situs Warisan Dunia UNESCO," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Semen Padang, Asri Mukhtar Dt. Tumangguang Basa, mengatakan setelah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional, Pabrik Indarung I Semen Padang akan diusulkan menjadi warisan budaya dunia.

"Kami berharap dukungan dan doa dari semua stakeholder (pemangku kepentingan) agar semua tahapan dapat kami lalui dengan baik, mewujudkan Indarung I menjadi cagar budaya warisan dunia sekaligus sebagai destinasi wisata budaya dan edukasi persemenan terkemuka di dunia," katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus