Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Uniknya Wisatawan yang Ingin ke Pantai di Kota Batam, Telepon Penjaga Dulu

Masyarakat Kota Batam tak langsung berangkat jika hendak rekreasi ke pantai. Mereka biasanya menelepon penjaga pantai lebih dulu.

28 Juni 2022 | 19.22 WIB

Wisatawan bermain di tepi Pantai Melayu, Kota Batam, saat air laut pasang. TEMPO | Yogi Eka Sahputra
Perbesar
Wisatawan bermain di tepi Pantai Melayu, Kota Batam, saat air laut pasang. TEMPO | Yogi Eka Sahputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Batam - Masyarakat yang hendak berwisata ke pantai di Kota Batam memiliki kebiasaan unik. Mereka umumnya menelepon dulu penjaga pantai sebelum berangkat dan rekreasi di tepi pantai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kota Batam yang berjuluk "Bandar Madani" merupakan daerah kepulauan. Artinya, di sana terdapat banyak destinasi wisata pantai, seperti pantai di kawasan Barelang, Nongsa, Sekupang, maupun Batu Besar. Masyarakat Kota Batam biasanya berkunjung ke pantai pada libur akhir pekan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti liburan ke pantai pada umumnya, calon wisatawan harus menyiapkan berbagai peralatan, seperti baju renang, bekal makanan, handuk, dan sebagainya. Satu lagi yang tak boleh ketinggalan adalah menelepon penjaga pantai untuk mengetahui kondisi air di pantai, apakah sedang pasang atau surut.

Seperti yang terjadi ketika banyak orang berlibur di Pantai Melayu, Batu Besar, Kota Batam. Mereka kecewa karena tidak bisa menikmati pantai yang indah karena air laut sedang surut. Para wisatawan sampai rela menunggu hingga sore, namun air laut tak kunjung pasang.

Seorang anak asyik bermain di Pantai Melayu, Kota Batam, saat air laut pasang. TEMPO | Yogi Eka Sahputra

"Saya kira kalau sore air laut mulai naik, tetapi kenyataannya tidak (pasang) juga. Anak-anak sudah menunggu ingin berenang, hingga hari sudah keburu sore," ucap Lili, warga Kota Batam yang sedang rekreasi di pantai. Kondisi Pantai Melayu jadi kurang menawan ketika air surut. Kontur pesisir pantai ini tidak memiliki tepian yang luas dan tidak pula berpasir putih, melainkan dominan berbatu karang.

Seorang penjaga Pantai Melayu, Santi Aulia mengatakan, biasanya calon wisatawan menelepon dulu untuk memastikan apakah air laut sedang pasang atau surat. "Biasanya yang mau main ke pantai bertanya dulu lewat telepon," ucapnya. Jika air laut surut, pengunjung pantai biasanya hanya bermain di atas batu karang sambil mencari gongong atau umang-umang (kelomang).

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Yogi Eka Sahputra

Kontributor Tempo di Tanjungpinang, Kepulauan Riau

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus