Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Wisata Berburu Belum Dilirik, Padahal Multimanfaat

Indonesia memiliki kawasan hutan untuk perburuan, namun sayangnya belum dimanfaatkan dengan baik untuk wisata berburu.

17 September 2019 | 10.57 WIB

Sejumlah pria berjalan untuk berburu rusa dan babi hutan yang akan digunakan untuk merayakan natal di desa Yansi, Donhe, Myanmar, 24 Desember 2014. Sekitar 120.000 orang tinggal di Zona Naga dimana bertahan hidup dengan berburu dan bertani. REUTERS/Soe Zeya Tun
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sejumlah pria berjalan untuk berburu rusa dan babi hutan yang akan digunakan untuk merayakan natal di desa Yansi, Donhe, Myanmar, 24 Desember 2014. Sekitar 120.000 orang tinggal di Zona Naga dimana bertahan hidup dengan berburu dan bertani. REUTERS/Soe Zeya Tun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wisata berburu memang berada di simpang jalan. Perburuan hewan hama sekalipun, seperti babi hutan, sangat diperlukan oleh para petani harus tetap memperhatikan keseimbangan alam. Sebagaimana diungkap Satria Zulkarnaen Tarigan, pengacara yang juga pecinta olahraga berburu, seorang pemburu haus memegang prinsip-prinsip konservasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Satria mengatakan, Indonesia memiliki wilayah perburuan yang luas. Selain Sumatera dan Jawa, ada Sulawesi dan Papua yang memiliki potensi tinggi untuk berburu. Berburu, selain untuk mengendalikan hama, juga mendatangkan devisa bagi masyarakat di lokasi perburuan, semisal penyediaan transportasi, akomodasi, penunjuk jalan, pencari jejak, dan berbagai profesi pendukung lainnya. Inilah destinasi wisata perburuan di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cikidang, Sukabumi

Cikidang memiliki bentang alam yang asri. Wilayah tersebut sangat mengandalkan perkebunan dan pertanian. Undangan berburu biasanya dikeluarkan oleh warga, nila tanamannya diganggu babi hutan. Namun ada masa babi hutan sama sekali tak menunjukkan batang hidung. Tapi jangan khawatir, Sukabumi memiliki Cikidang Hunting Resort yang terletak di Desa Pangkalan, Kecamatan Cikidang, Kabupatan Sukabumi, Jawa Barat. 

Di Cikidang Hunting Resort wisatawan dapat berburu dengan binatang yang sudah disediakan pengelola. Binatang itu sengaja diternak untuk diburu, ayam, kelinci, bebek, kambing hutan, kalkun, babi hutan sampai rusa. Untuk senapan dan kendaraan berburu, pengelola telah menyediakannya dengan sistem sewa. Sementara untuk hewan yang berhasil diburu, pengelola membandrol Rp300.000-2 juta per ekor.

Berburu babi hutan biasanya dilakukan atas undangan warga, yang khawatir panen mereka diserang babi. Foto: @jtmiko2830

Pulau Sangiang, Serang

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menetapkan Pulau Sangiang yang berlokasi di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer sebagai tempat tujuan wisata berburu babi hutan. Wisata berburu itu digalakkan, karena masyarakat mengeluh kepada pemerintah Kabupaten Serang mengenai serangan babi hutan yang kian gencar. Untuk berburu di hutan Pulau Sangiang, para pemburu harus meminta izin terlebih dahulu ke PT Pondok Kalimaya sebagai pemegang izin pengelolaan hutan lindung di pulau itu.

Bengkulu

Bengkulu mulai menjadikan kegiatan berburu babi hutan dan adu babi hutan dengan anjing sebagai daya tarik wisata yang baru. Tradisi yang berasal dari Minangkabau ini, cepat menular ke Bengkulu. Pasalnya, secara topografi, Bengkulu yang memiliki hutan raya dan perbukitan, merupakan habitat yang pas bagi babi hutan. Selain itu, bila populasi babi hutan membludak, perkebunan dan persawahan masyarakat menjadi sasaran.

Garut dan Kabupaten Bandung

Wilayah Garut yang hutan-hutannya bertemu dengan hutan lindung Kabupaten Bandung merupakan wilayah yang pas untuk berburu. Daerah itu membentang mulai dari Pangalengan, Ciwidey, Pameungpeuk, Ujunggenteng, hingga Sumedang. Hewan buruan utamanya adalah babi hutan, terutama saat populasinya kian banyak dan mulai mengganggu tanaman warga. Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin) Cabang Kota Bandung, secara rutin menggelar perburuan babi tahunan, yang bertujuan untuk mengendalikan hama babi.

Wilayah berburu babi umumnya hutan lebat yang membutuhkan kendaraan 4x4. Foto: @janietan

Dompu, Nusa Tenggara Barat

Dompu tak hanya dikenal dengan Gunung Tambora yang legendaris. Hutan yang masih lebat, jurang, dan lembah yang belum dijamah manusia merupakan tempat ideal bersembunyi babi hutan. Apalagi Dompu merupakan penghasil jagung nasional, babi merupakan musuh utama di wilayah itu. Sayangnya wisata berburu belum digiatkan di wilayah itu. Untuk sarana dan prasarana, Dompu memiliki rental mobil 4x4 dan penginapan yang memadai.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus