Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wulan, bukan nama sebenarnya, terperanjat ketika mengetahui akun Twitter nya dipantau oleh perusahaan yang akan merekrutnya. Dalam sesi wawancara, Wulan dimintai konfirmasi apakah akun dengan nama tersebut adalah miliknya. ”Saya mengakuinya karena itu memang punya gue,” kata perempuan 27 tahun itu kepada Tempo. Setelah tahap wawancara itu, Wulan tak lagi mendapat panggilan dari perusahaan bintang lima bidang jasa tersebut. ”Mungkin memang karena twitt gue,” ujar perempuan berkulit cerah itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo