Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menggemparkan publik, penemuan satu keluarga meninggal di rumah kontrakan di Bekasi, membuka tabir pembunuhan berantai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, satu korban selamat dari kasus Wowon Serial Killer Bekasi-Cianjur. Ia tetangganya Duloh di Cianjur. "Nanti masih kami dalami lagi keterangannya, terus sama memang kalau iya dari pelaku, pertanyaannya apa lagi motifnya?" kata Trunoyudo, kepada Tempo, Ahad, 22 Januari 2023.
Deretan fakta kasus pembunuhan berantai
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Terungkap setelah satu keluarga keracunan kopi
Pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon, Duloh dan Dede terungkap setelah aparat kepolisian menyelidiki kasus satu keluarga menjadi korban keracunan di Bantargebang, Bekasi pada Kamis, 12 Januari 2023. Tiga korban meminum racun jenis pestisida yang telah dimasukkan dalam kopi.
Setelah dilakukan penyelidikan, kelompok ini diketahui telah pernah melakukan pembunuhan lainnya. Di Cianjur ditemukan lima orang korban. Diduga ada satu korban lagi namun jasadnya masih belum ditemukan.
2. Membunuh untuk menutupi aksi penipuan
Pelaku membunuh para korbannya di Bekasi lantaran dianggap akan menganggu. Para korban yang juba keluarga dekat itu dianggap mengetahui jejak penipuan dan pembunuhan di Garut dan Cianjur.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran menjelaskan, kedua tersangka Wowon dan Solihin sempat melakukan penipuan di Garut dan Cianjur. Modus penipuannya membujuk korban agar menyerahkan hartanya. Setelah itu dibunuh dan mayatnya dikubur atau dibuang ke laut.
3. Tiga tersangka memiliki peran berbeda
Ketiga tersangka memilik peran berbeda saat menghilangkan nyawa korbannya. Wowon yang memerintahkan melakukan pembunuhan dan pemberi dana. Solihin berperan mencari rumah kontrakan, membeli, meracik dan memberikan racun kepada korban. Dede berperan membeli kopi dan menggali lubang untuk mengubur korban.
4. Tetangga sempat mengendus bau busuk di sekitar rumah pelaku di Cianjur
Tetangga Wowon di Cianjur, mengakui sempat mencium bau busuk dari sekitaran rumah pelaku pembunuhan berantai tersebut. Bau busuk itu sampai satu pekan lamanya.
Tetangganya juga mengetahui saat Wowon menggali tanah di samping rumahnya sekitar satu tahun silam. Menurut dia, lubang tersebut dibuat untuk septic tank cadangan, namun tak kunjung ditutup. Namun tiba-tiba lubang tersebut sudah tertutup dalam satu malam yang belakangan diketahui di dalamnya dikubur jenazah balita berusia dua tahun korban kekejian Wowon.
5. Menutupi jejak pembunuhan menggunakan kandang ayam
Wowon dan Solihin mengubur empat korban pembunuhan berantai di Cianjur, Jawa Barat. Untuk menutupi jejaknya, lubang tempat mengubur mayat ditutup dan diletakkan kandang ayam di atasnya. Salah satu lubang dicor sehingga tak tampak ada jenazah yang dikubur di sana.
Dua jenazah dikubur di samping rumah tersangka Solihin. Keduanya dikubur dalam lubang yang sama berukuran 1x1,5 meter dengan kedalaman 1,5 meter.
6. Tiga dari enam istri Wowon diduga turut jadi korban
Mengutip Antara, istri Wowon sebanyak enam orang tiga di antaranya diduga juga menjadi korban. Dari enam istri tersebut, tiga di antaranya tewas dibunuh. Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, masih perlu perkembangan dan pencocokan administrasi untuk proses pendalaman.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.