Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Hanim, Jual Ginjal ke Kamboja Lalu Diangkat Jadi Koordinator Pendonor

Hanim terlibat sindikat perdagangan orang untuk penjualan ginjal ke Kamboja. Diminta jadi koordinator di Indonesia.

22 Juli 2023 | 14.48 WIB

Sejumlah tersangka dihadirkan saat rilis pengungkapan perkara Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) jaringan internasional Indonesia-Kamboja berupa penjualan organ tubuh di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis 20 Juli 2023. Dari hasil pengembangan, polisi berhasil mengamankan 12 orang tersangka lintas profesi dengan barang bukti sebanyak 18 kartu ATM beserta buku tabungan, 16 paspor, uang tunai senilai Rp 950 juta, dan 15 buah handphone, dengan jumlah korban diperkirakan mencapai 122 orang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Sejumlah tersangka dihadirkan saat rilis pengungkapan perkara Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) jaringan internasional Indonesia-Kamboja berupa penjualan organ tubuh di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis 20 Juli 2023. Dari hasil pengembangan, polisi berhasil mengamankan 12 orang tersangka lintas profesi dengan barang bukti sebanyak 18 kartu ATM beserta buku tabungan, 16 paspor, uang tunai senilai Rp 950 juta, dan 15 buah handphone, dengan jumlah korban diperkirakan mencapai 122 orang. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hanim, salah satu tersangka tindak pidana perdagangan menceritakan asal-usul dirinya terlibat dalam sindikat internasional jual-beli ginjal ke Kamboja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pria berusia 40 tahun itu bercerita, setelah dirinya terlibat operasi donor ginjal ke Kamboja, dia hanya sebentar kembali ke Indonesia kemudian dipanggil lagi oleh brokernya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya istirahat di Indonesia sekitar satu dua bulan. Setelah itu dipanggil lagi oleh broker untuk menjadi koordinator mengurus anak-anak di Kamboja,” kata Hanim di Polda Metro Jaya, Jumat, 21 Juli 2023.

Tugas Hanim saat itu mengatur konsumsi pasien yang berada di Kamboja.

Pada keberangkatan pertama, Hanim memegang 4 orang calon pendonor ginjal di Kamboja sekitar Agustus dan September 2019.

"Namun pasiennya baru ada 2, jadi yang 2 dipulangkan dan 2 dioperasi," katanya.

Seseorang yang akan menjadi pendonor atau penjual ginjal akan melalui proses yang sama. Pasien akan menjalani penyembuhan selama 10 hari, dan setelahnya dipulangkan ke Indonesia.

Tak perlu menunggu lama, tiga minggu berikutnya, Hanim mengaku kembali memberangkatkan 6 calon pendonor ginjal ke Kamboja. Proses yang sama dilakukan secara terus menerus.

Broker dapat pasien calon pendonor dari Facebook.

"Setahu saya, broker itu cari lewat Facebook, dia membuat beberapa grup Facebook, diantaranya Forum Donor Ginjal Indonesia, kemudian Donor Ginjal Luar Negeri juga," kata Hanim.

Jasa Hanim dibayar Rp 5 juta sampai Rp 7 juta untuk menjaga pasien-pasien tersebut. Bayaran itu bersih karena biaya pemeriksaan kesehatan dan uang tiket transportasi ditanggung oleh broker. Masing-masing pendonor memperoleh uang Rp 120 juta untuk ginjal yang mereka jual.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus