Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
WAJAH Herman Allositandi tampak kuyu. Saat Tempo mendatanginya di tahanan Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Markas Besar Polri pekan lalu, hakim kelahiran Toraja, Sulawesi Selatan, 51 tahun silam, itu sedang dibesuk istrinya, yang baru datang dari Surabaya. ”Saya khilaf, saya lupa ini Jakarta,” kata hakim yang baru bertugas sekitar delapan bulan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo