Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Suntana mengungkap soal peristiwa bom Polsek Astanaanyar pada Rabu pagi tadi. Menurut Suntana, pelaku diduga membawa dua unit bom ke Polsek Astanaanyar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Satu bom, kata dia, melekat di tubuh pelaku. Sedangkan satu bom lainnya ditemukan di sekitar lokasi dalam kondisi belum meledak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tadi ada satu yang diledakkan pelaku, dan ada satu lagi yang kita ledakkan," ujar Suntana. Satu bom lagi didisposal atau diledakkan oleh tim Gegana Brimob di tempat yang aman.
Proses peledakan yang dilakukan sekitar pukul 10.45 WIB itu sempat terdengar keras dan membuat kaget masyarakat yang ada di sekitar lokasi.
Suntana mengatakan proyektil dari ledakan bom itu diduga berupa paku tembok hingga paku payung. Polisi pun menurutnya masih melakukan identifikasi bahan peledak yang digunakan pelaku bom bunuh diri.
Dari kejadian itu, Suntana menyatakan ada 11 korban yang timbul akibat bom bunuh diri tersebut. Dari 11 orang itu, menurutnya satu anggota polisi tewas akibat bom, sedangkan 10 orang lainnya mengalami luka-luka.
Untuk mengetahui lebih dekat kasus ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada siang tadi mendatangi lokasi bom Polsek Astanaanyar.