Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Kapolda Metro Dapat Info Tawuran Dijadikan Modus Transaksi Narkoba, Polres Jaksel: Biasanya Sistem Tempel

Polres Jaksel belum menemukan transaksi narkoba saat tawuran seperti informasi yang diperoleh Kapolda Metro Jaya.

2 Juni 2023 | 20.10 WIB

Ilustrasi Narkoba atau methylamphetamine. Getty Images
Perbesar
Ilustrasi Narkoba atau methylamphetamine. Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Achmad Ardy mengatakan, pihaknya belum menemukan indikasi transaksi narkoba dengan memanfaatkan momen tawuran. Biasanya, tutur dia, modus operandi transaksi narkoba adalah sistem tempel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Biasanya transaksi antara pengedar atau bandar dengan pembeli kalau dengan cara manual itu dengan sistem tempel," kata Ardy saat dihubungi, Jumat, 2 Juni 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sistem tempel yang dimaksud berarti pengedar dan pembeli tidak bertemu secara langsung. Mereka akan terlebih dahulu membahas transaksi narkoba via WhatsApp atau media sosial lainnnya.

Ketika sudah ada kesepakatan, maka narkoba yang dibeli akan diletakkan di suatu tempat. Nantinya, ada petunjuk bagi pembeli untuk mengambil barang haram itu. 

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto memperoleh informasi adanya pihak yang sengaja tawuran untuk menutupi transaksi narkoba. Penyalahgunaan narkoba juga menjadi penyebab tawuran.

"Di berbagai tempat yang lalu seperti pengalaman saya, memang ada suatu daerah yang membuat kekacauan biar transaksi itu berjalan aman," tutur Karyoto melalui rilisnya, Rabu, 31 Mei 2023.

Tawuran antarkelompok kerap terjadi di kawasan Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan. Ardy memastikan belum ditemukan transaksi narkoba saat bentrokan berlangsung.

Selama ini, tambah dia, pelaku tawuran justru mengonsumsi narkoba, jenis ganja atau sabu, lebih dulu sebelum beraksi. Penggunaan barang haram itu akan menimbukan efek halusinogen dan euforia berlebih bagi para pemakainya serta membuat lepas kontrol diri dan kehilangan kesadaran.

"Memang betul ada beberapa orang yang diamankan dari pelaku tawuran, saat dicek urine positif menggunakan narkoba," tutur dia.

Bahkan, kata Ardy, beberapa pelaku tawuran yang pernah ditangkap mengaku kecanduan narkoba. "Beberapa ada yang sudah menjadi pecandu narkoba sejak lama," ujarnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus