Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Kapolda NTT Tawarkan Anak Buruh Ikut Tes Polisi

Kapolda NTT menawarkan tes polisi kepada seorang buruh yang bercerita anaknya atlet karate berprestasi

2 Mei 2025 | 08.54 WIB

Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2024. Namun, Daniel mengklaim pemecatan Rudy Soik bukan imbas dari penyelidikan kasus mafia BBM. Dalam rapat dengar pendapat, Daniel membeberkan lima pelanggaran yang dilakukan Rudy Soik, termasuk pencemaran nama baik anggota Polri, meninggalkan tempat tugas tanpa izin, dan ketidakprofesionalan dalam penyelidikan BBM bersubsidi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2024. Namun, Daniel mengklaim pemecatan Rudy Soik bukan imbas dari penyelidikan kasus mafia BBM. Dalam rapat dengar pendapat, Daniel membeberkan lima pelanggaran yang dilakukan Rudy Soik, termasuk pencemaran nama baik anggota Polri, meninggalkan tempat tugas tanpa izin, dan ketidakprofesionalan dalam penyelidikan BBM bersubsidi. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga menawarkan tes polisi kepada seorang buruh yang bercerita anaknya atlet karate berprestasi, namun saat mewakili NTT tidak mendapatkan apresiasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Anaknya umur berapa, mau ikut tes polisi tidak," tanya Kapolda NTT Kepada Wanto Mangngi buruh yang datang ke Polda NTT untuk memperingati Hari Buruh, di Polda NTT, Kamis, 1 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Wanto Mangngi dalam dialog bersama Kapolda NTT dan Forkompimda serta sejumlah pemilih perusahaan, Pemprov NTT dan Pemkot Kupang mengeluhkan tidak diperhatikannya anaknya sebagai atlet.

Bahkan setelah berprestasi dan pulang ke Kupang juga tidak mendapatkan apresiasi dari pemda, padahal sebagai atlet karate anak perempuannya bernama Renata Mangngi juara dua di tingkat nasional.

Mendengar keluhan itu, Kapolda NTT menyatakan bahwa siap menerima anak dari buruh tersebut jika memang ingin masuk polisi. Kapolda NTT juga menanyakan tinggi badan dari anak buruh tersebut serta meminta agar berkonsultasi dengan Karo SDM Polda NTT terkait penerimaan calon Polwan di Polda NTT.

"Kalau dia seorang anak NTT yang berprestasi, kenapa saya harus ragu menerima dia ikut tes menjadi anggota polisi, kalau dia baik atau putra/putri terbaik dari NTT kenapa tidak, dia punya hak yang sama dengan yang lain," ujar dia.

Kapolda mengatakan bahwa dirinya bisa menyiapkan Renata Mangngi tersebut untuk menjadi calon anggota polisi yang baik.

Wanto Mangngi mengaku tak menyangka keluh kesahnya justru memberikan nilai positif bagi anaknya. Dia mengatakan akan menyiapkan anaknya agar bisa menjadi anggota Polwan.

"Anak saya memang sejak awal ingin menjadi Polwan, dan ini kesempatan. Saat ini masih SMA tetap tahun ini sudah lulus SMA," ujar dia.

Renata Mangngi sendiri, ujar dia, sejak SD sudah berprestasi dalam bidang olahraga karate, dan dia menyampaikan terima kasih karena diberikan kesempatan agar anaknya bisa menjadi Polwan.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus