Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Kapolres Bogor: FBI Gagal Ungkap Pembunuhan Siswi SMK

Pembunuhan siswi SMK Baranangsiang Andriana Yubelia Noven Cahya terjadi tujuh bulan silam. Pelaku dalam rekaman kamera CCTV masih misterius.

7 Agustus 2019 | 17.09 WIB

Garis polisi masih didapati di mulut gang lokasi pembunuhan siswi SMK Bogor Andriana Yubelia Noven, 17 tahun, di Jalan Riau, Bogor Timur, Jumat 22 Februari 2019. Warga setempat rencananya akan menutup gang ini secara permanen. TEMPO/M. Sidik Permana
Perbesar
Garis polisi masih didapati di mulut gang lokasi pembunuhan siswi SMK Bogor Andriana Yubelia Noven, 17 tahun, di Jalan Riau, Bogor Timur, Jumat 22 Februari 2019. Warga setempat rencananya akan menutup gang ini secara permanen. TEMPO/M. Sidik Permana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bogor - Polisi Bogor Kota akan kembali melakukan penyelidikan kasus pembunuhan siswi SMK Baranangsiang, Andriana Yubelia Noven Cahya, 18 tahun. Siswi jurusan tata busana butik  itu ditemukan tewas ditikam pisau badik seorang pria di jalan gang sepulang sekolah delapan bulan silam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kepala Polres Kota Bogor Kota Komisaris Besar Hendri Fiuser mengatakan akan membuka dan menyelidiki kembali kasus pembunuhan siswi SMK Baranangsiang tersebut. Selama ini polisi belum berhasil mengidentifikasi pria pelaku pembunuhan itu meski peristiwa penusukan terekam utuh lewat kamera CCTV. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami akan lakukan kembali penyidikan kasus itu dan penyidikan kali ini kami optimistis berhasil diungkap (tersangkanya)," kata Hendri, Rabu 7 Agustus 2019.

Dia menuturkan, polisi sudah melakukan sejumlah cara untuk mengungkap kasus pembunuhan itu. Di antaranya dengan meminta bantuan tim dari Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat menganalisis hasil rekaman CCTV. Tapi tim FBI itu disebutnya tak mampu membantu. 

Siswi SMK Bogor yang tewas, Andriana Yubelia Noven Cahya, dimakamkan di Bandung, Kamis 10 Januari 2019. TEMPO/Anwar Siswadi

"Tak bisa meski alat untuk melakukan digital forensiknya canggih, alasannya resolusi gambar rekaman pelaku dari rekaman CCTV yang kami kirim terlalu rendah," kata Hendri.

Opsi meminta bantuan FBI dimunculkan pada Februari lalu, atau 1,5 bulan setelah penyelidikan kepolisian setempat tak membuahkan hasil apapun. Lelaki penusuk Andriana masih misterius.

"Kam akan kirim surat ke Mabes Polri, minta bantuan teknologi FBI untuk membuka perangkat digital," kata Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto kepada wartawan saat perayaan Cap Go Meh di Bogor, Selasa malam 19 Februari 2019.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus