Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Keyla Evelyne Yasir merasa cukup lega setelah polisi menahan mantan suaminya, Raden Indrajana Sofiandi, atas kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT. Dia juga menegaskan tidak akan berdamai walaupun Indra juga melaporkan balik ke Polda Metro Jaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Alhamdulillah ya, namun selama 20 hari ini tidak akan ada perdamaian, saya akan maju terus. KDRT itu tidak dibenarkan kepada siapapun, anak itu yang harus dilindungi oleh orang tuanya, bukan untuk disakiti," ujarnya di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu, 25 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Polres Metro Jakarta Selatan menetapkan Indra sebagai tersangka dalam perkara KDRT terhadap dua anaknya, KR dan KA. Dia diduga melakukan kekerasan sejak 2021 hingga 5 September 2022 di salah satu Apartemen di Tebet Jakarta Selatan.
Dua anaknya menjadi objek kekerasan dan bukti videonya telah tersebar di media sosial. Keyla Evelyne Yasir melaporkan Raden Indrajana Sofiandi ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat, 21 September 2022.
Ibu dari tiga anak itu tidak ingin mengungkit lagi duduk perkara KDRT Indra terhadap anaknya. "Pemicu mohon tidak untuk diungkit lagi, yang sudah ya sudah, yang penting Alhamdulillah sekarang semuanya sudah sampai tahap ini," katanya.
Keyla bantah gelapkan Mobil Fortuner Indrajana
Keyla juga membantah bahwa dia menggelapkan mobil Toyota Fortuner milik Indra. Pasalnya setelah bercerai 2019 dia tidak pernah mengusik harta milik mantan suaminya.
Walaupun dia pernah menggunakannya, namun Keyla mengklaim tidak pernah membawa kabur mobil milik Indra. Saat itu, memang keberadaan mobil untuk keperluan mengantar anak sekolah.
Pembelian sejak awal Toyota Fortuner itu juga sudah atas nama Indra. Kini, dia juga tidak mengetahui di mana mobil itu berada.
"Saya tidak tahu karena saya tidak menggunakan itu lagi dari bulan Mei (2022). Sebetulnya itu mobil yang dikasih untuk anak-anak sekolah. Namun diambil lagi untuk kepentingan gowes karena untuk angkut ke mobil," tutur Keyla.
Dia juga tidak gentar untuk menghadapi laporan Indrajana Sofiandi di Polda Metro Jaya. Karena menurutnya Indra melakukan itu hanya untuk membuatnya mencabut laporan KDRT ke polisi.