Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Korban TPPO Ferienjob UNJ: Mahasiswa Dilarang Beli Tiket Sendiri

Muchlis korban TPPO Ferienjob mahasiswa di UNJ. Dia pinjam duit orang tua untuk ke Jerman. Ada perintah beli tiket harga mahal di travel Purnama.

29 Maret 2024 | 19.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Achmad Muchlis tetap bertahan walau beban kerja yang dia rasakan cukup berat ketika mengikuti program ferienjob ke Jerman. Alasan ia bertahan karena membutuhkan duit untuk menggantikan uang orang tuanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Muchlis mengaku menghabiskan puluhan juta rupiah untuk pendaftaran, mengurus dokumen, biaya makan, dan transportasi. "Aku itu pakai uang pribadi. Dengan pinjam duit orang tua. Mau enggak mau aku harus mendapatkan kerja ini, dapat uang, dan ganti duit orang tua," kata Muchlis kepada Tempo melalui sambungan telepon, Kamis malam, 28 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Muchlis—bukan nama sebenarnya—mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ), yang mengikuti program ferienjob sejak Oktober-Desember 2023. Salah satu langkah yang diambil anak sulung dari tiga bersaudara untuk menghemat biaya, adalah menolak memakai dana talangan. Duit ini akan dipakai membeli tiket pergi-pulang Jakarta-Jerman.

Sehingga diam-diam dia membeli tiket di luar. Ia tidak mengikuti perintah kampus, yang mengarahkan mahasiswa ferienjob UNJ meminjam duit untuk pembelian tiket pesawat melalui sebuah travel yang ditentukan dosen UNJ. "Aku beli tiket sendiri Rp 12 juta. Itu pergi-pulang," tutur dia.

Muchlis bercerita mahasiswa yang membeli tiket melalui "pesanan UNJ"—ditagihkan biaya di atas Rp 20 juta. Padahal, kata dia, setelah ditelusuri biaya tiket Jakarta-Jerman cuma sekitar Rp 16-18 juta. "Ini menjadi salah satu keresahan saya waktu mau ikut ferienjob," tutur Muchlis.

Muchlis menjelaskan, AJ—kini tersangka dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ferienjob, salah satu yang memotori jalannya program perdagangan manusia ini. Termasuk menyusun program ini. "Dia yang kontak dengan agen travel untuk menyediakan tiket dengan harga sekian. Dengan menggunakan pembayaran pinjaman koperasi UNJ," kata dia.

Menurut Muchlis, travel yang berhubungan langsung dengan AJ, itu menyediakan tiket dengan harga lebih tinggi dari penjualan pada umumnya. "Seperti yang aku temuin lewat Tiket.com, Traveloka, Tokopedia, selisih harganya Rp 6 juta lebih mahal," ucapnya. Menurut dia, beberapa kali berkontak dengan AJ. "Aku curiga ada kerja sama (AJ) dengan travel Purnama."

Dalam percakapannya dengan AJ, Muchlis menanyakan selisih harga tiket di Purnama. Menurut dia, mahasiswa UNJ dilarang membeli tiket sendiri. Ketika percakapan soal tiket muncul, AJ merespons. "Mahasiswa UNJ dilarang beli tiket sendiri," kata Muchlis, menirukan ucapan AJ, pengajar Fakultas Teknik UNJ.

Syahdan, Muchlis memutuskan membeli tiket secara diam-diam. Belakangan dia ketahui teman lainnya, sekitar 10 mahasiswa melakukan hal serupa. Dia menjelaskan bahkan pernah menemui AJ maupun berkomunikasi melalui WhatsApp. "Apakah tidak ada opsi lain kami ikut ferienjob, tapi tak perlu bayar tiket pesawat semahal ini," kata dia kepada AJ.

Dia juga meminta pendapat AJ untuk memberikan alternatif pembelian tiket sendiri. Karena kata dia kepada AJ, harga yang dipatok terlalu tinggi. "Dia bilang enggak bisa. Ditakutkan ada masalah di Jerman dan di-reschudle tiket," tutur AJ, seperti ditirukan Muchlis. Padahal reschudle tiket itu bisa dilakukan sendiri oleh penumpang. "Saya sendiri pernah reschudle tiket. Jadi, alasan dia sampaikan beli dari travel Purnama ini bisa reschudle, itu sangat tidak masuk akal."

Dia menjelaskan, ada selisih harga tiket di Purnama dengan durasi satu jam. Dia bercerita, temannya membeli tiket dengan harga berbeda dari teman lain, yang baru dibeli satu jam berikutnya. Teman saya pesan tiket sebelumnya beda Rp 4 juta. "Satu jam kemudian selisih harga tiket Rp 1 juta dari harga di Tiket.com, Traveloka, atau Tokopedia," katanya.

Dalam pertemuan antara AJ dan Muchlis, dosen itu menyatakan tak mengambil keuntungan dari agenda ferienjob tersebut. "Berkali-kali dia ngomong setiap saya bertemu dia, saya tidak mengambil keuntungan dari kegiatan ini," ucapnya menirukan AJ. Menurut dia, sekitar 80-an mahasiswa UNJ menggunakan dana talangan.

Kepala media, Humas UNJ Syarifudin mengatakan AJ menolak diwawancarai. Dia menjelaskan pihak UNJ memberikan dana talangan kepada mahasiswa yang tidak punya biaya ke Jerman. "Perihal arahan membelikan tiket ke pihak travel itu tidak sesuai," kata dia, melalui sambungan telepon, Jumat, 29 Maret 2024. Dia membantah AJ menginstruksikan kepada penerima dana talangan membeli tiket di travel Purnama.

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Djuhandhani Rahardji Puro, menjelaskan peran AJ. Dosen ini menjadi ketua pelaksana seleksi ferienjob, memfasilitasi mahasiswa mengikuti ferienjob, hingga mengarahkan mahasiwa menggunakan dana talangan dari koperasi ke universitas. “Membiarkan mahasiswa bekerja tidak sesuai MoU. Mengintervensi mahasiswa tetap bekerja di Jerman,” ucap Djuhandhani, Rabu, 27 Maret 2024.

Berikutnya, Muchlis berangkat. Dia membeli tiket di luar harga Rp 12 juta. Perjalanannya dari Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, Muchlis transit di Singapura. Setelah itu bertolak ke Bandara Frankfurt, Jerman, pada 3 Oktober 2023.

Tiba di Jerman, ia langsung ke Hamburg dengan kereta. Pada 4 Oktober malam agen RunTime, penyalur kerja ke peserta ferienjob menemui para mahasiswa. Mereka membahas kontrak kerja. Muchlis baru kerja di Dalsey, Hillblom and Lynn International GmbH, perusahaan logistik, pada 6 Oktober 2023. Perusahaan ini terletak di Rungedamm 37A, 21035 Hamburg.

Total duit yang dihabiskan dalam perjalanan mengikuti ferienjob ini memakan biaya sebesar 40 juta. Biaya pengurusan dokumen saja ia menghabiskan Rp 10 juta. Pembayaran 350 Euro ke PT CV-Gen. "Ada pembayaran 150 Euro, ditambah pengurusan visa," kata dia, menjelaskan biaya yang terkuras selama menyiapkan dokumen hingga perjalanan ke Jerman.

Muchlis baru bertolak dari Jerman ke Jakarta pada 30 Desember 2023. Ada sekitar 40 juta harus digantikan kepada orang tuanya. "Di Jerman saya harus makan hemat. Sehingga saya bisa ganti uang yang saya pinjam dari orang tua," ucap peserta ferienjob tersebut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus