Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI, Bambang Sumardiono, memastikan sudah tidak ada sel mewah di lembaga pemasyarakatan (lapas) di DKI. "Tidak ada. Sudah kita bersihkan semua, rutin," kata Bambang di Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta, Jumat, 21 September 2018.
Baca: Tak Hanya Lapas Sukamiskin, Penjara Ini Pernah Punya Sel Mewah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bambang menuturkan, para petugas kini sudah rutin melakukan operasi. Selain memastikan tidak ada sel mewah, operasi dilakukan untuk mencegah peredaran narkoba di dalam lapas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kasus sel mewah di lapas terungkap setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Kepala Lapas Sukamiskin, Bandung, beberapa waktu lalu. KPK menetapkan Kepala Lapas Sukamiskin Wahid Husen sebagai tersangka dalam kasus suap pemberitan fasilitas mewah dan pemberian izin keluar.
KPK juga menemukan sejumlah sel dengan fasilitas-fasilitas berlebihan yang berbeda dengan standar sel lainnya di dalam Lapas Sukamiskin. Temuan ini senada dengan yang pernah ditulis majalah Tempo edisi Februari 2017. Selain sel mewah, Majalah Tempo menulis adanya fasilitas mewah seperti saung atau gazebo tempat para narapidana menerima tamu.
Baca juga: 6 Napi Ini Pernah Kepergok Pelesiran di Luar Lapas Sukamiskin
Menurut mantan Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin dan mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Muhammad yang pernah menghuni Sukamiskin, saung-saung itu dibangun secara patungan oleh narapidana. Saung dilengkapi dengan sofa berbusa tebal, kulkas mini, dispenser, bahkan satu set sound system. Sejumlah narapidana berduit banyak dikabarkan memiliki saung-saung itu secara pribadi.