Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Lempar Bayi dari Lantai Tiga, Ini Pengakuan Fitroha  

Fitroha juga mengaku mendengar bisikan gaib untuk membunuh darah dagingnya tersebut.

14 Mei 2016 | 20.40 WIB

Ilustrasi bayi. dailyalternative.co.uk
Perbesar
Ilustrasi bayi. dailyalternative.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bekasi - Polisi masih memeriksa Fitroha, perempuan 30 tahun yang melempar bayinya dari lantai tiga pusat belanja Bekasi Junction, Kota Bekasi, Sabtu, 14 Mei 2016. Polisi masih kesulitan memeriksa perempuan itu karena ia lebih banyak diam.

Namun Taufik, saksi mata, mengatakan Fitroha sempat mengatakan alasan ia melempar bayinya tersebut. "Waktu turun, dia menangis sambil teriak bayinya jatuh," kata pria 28 tahun ini. Fitroha juga mengaku mendapatkan bisikan gaib untuk membunuh darah dagingnya tersebut.

Menurut Taufik, Fitroha, sekitar pukul 09.00 WIB, berangkat dari rumahnya yang tak jauh dari pusat belanja itu, Dia langsung naik ke lantai tiga yang menjadi atap pusat belanja itu. "Dia masuk lewat pintu belakang," katanya.

Pengunjung mal terkejut ketika melihat seorang perempuan berada di atas atap sambil menggendong bayi. Ketegangan bertambah saat perempuan itu berdiri di bibir atap lalu bayi yang digendongnya dijatuhkan. Tubuh bayi mendarat keras di lantai dasar yang ketinggiannya sekitar 10 meter. "Saya kaget, ada suara gedebuk," kata Zaeny, pegawai restoran cepat saji.



Baca: Sadis, Perempuan Ini Lempar Bayi dari Atap Mal di Bekasi


Awalnya, Zaeny mengira benda yang jatuh itu sampah. Karena itu, dia tidak terlalu memperhatikan dan tetap melanjutkan pekerjaannya membersihkan kaca restoran. Namun, tidak berselang lama, dia merasa heran melihat orang-orang berkerumun di tempat benda yang jatuh tadi. "Saya pikir ada kebakaran," kata Zaeny.

Karena penasaran, Zaeny ikut keluar dari restoran. Saat di teras, dia baru bisa melihat dengan jelas benda yang jatuh di depan tempat kerjanya itu. Saat itulah Zaeny baru sadar bahwa benda yang ia kira sampah itu adalah bayi. "Bayi itu dibungkus kain bedong, hanya terlihat wajahnya," kata dia. "Saya lihat sudah pucat, enggak bergerak."

Karena itu, ia segera memanggil petugas kebersihan yang kebetulan hendak menuju ke atap. Bayi tersebut segera diselamatkan untuk dibawa ke klinik di Jalan Juanda, namun karena lukanya parah akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhakti Kartini, Bekasi Timur.




Baca:Perempuan Pelempar Bayi di Mal Bekasi Diduga Depresi




Juru bicara Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota, Inspektur Satu Puji Astuti, mengatakan bayi meninggal karena luka dalam yang cukup parah akibat benturan keras. "Pelaku sedang dimintai keterangan," kata Puji.

Berdasarkan pantauan Tempo, pelaku terus menangis di ruang penyidik Unit Perlindungan Anak dan Perempuan Polresta Bekasi Kota. Sesekali, perempuan yang masih memakai baju tidur itu menunduk dan mengusap air matanya.

ADI WARSONO



Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suseno

Suseno

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia pada 1998. Bergabung dengan Tempo sejak 2001. Saat ini menempati posisi redaktur di desk Hukum dan Kriminal. Aktif juga di Tempowitness sebagai editor dan trainer.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus