Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Lima Personel TNI Terluka Imbas Bentrokan Brimob dengan Marinir di Pelabuhan Sorong

Lima personel TNI yang terlibat bentrok dengan Brimob telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

14 April 2024 | 16.46 WIB

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Perbesar
Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lima prajurit TNI terluka imbas bentrok antara personel satuan brigade mobil atau Brimob Polri dengan prajurit Marinir Pertahanan dan Pangkalan XIV Sorong. Peristiwa bentrok antara anggota TNI dan Brimob itu terjadi di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Kota Sorong, pada Ahad pagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Lima korban saat ini sudah menerima perawatan medis di rumah sakit," kata Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Mayor Jenderal Nugraha Gumilar kepada Tempo, Ahad, 14 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nugraha bercerita, bentrokan ini bermula manakala anggota Brimob ditegur oleh prajurit Marinir saat tengah berada di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Pelindo IV, Kota Sorong.

Dari teguran tersebut lah, Nugraha melanjutkan, terjadi kesalahpahaman yang berlanjut dengan aksi saling pukul antar dua anggota institusi. 

Kendati begitu, dia tidak menjelaskan rinci bagaimana mula dari kesalahpahaman tersebut terjadi. Nugaraha mengatakan, saat ini TNI-Polri tengah melakukan patroli bersama untuk mencegah terjadinya peristiwa bentrokan susulan. "Masing-masing pimpinan sudah mengendalikan para anak buahnya dan melakukan mediasi antar pimpinan," ucap dia.

Informasi yang diperoleh Tempo menyebutkan, bentrokan tersebut dipicu dari terjadinya kesalahpahaman antara anggota Brimob dengan anggota Marinir TNI Angkatan Laut yang berjaga.

Saat itu, anggota Brimob yang tidak menggunakan pakaian dinas tengah mengantarkan anggota keluarganya naik ke dalam kapal. Namun, saat meminta izin kembali untuk mengantarkan anggota keluarganya ke dalam kapal, anggota Marinir yang berjaga menegur anggota Brimob tersebut hingga terjadi kesalah pahaman.

Anggota Brimob yang ditegur kemudian memukul anggota Marinir yang berjaga, hingga dibalas kembali pukulan oleh anggota Marinir tersebut. Peristiwa baku pukul tersebut berlanjut manakala anggota Brimob menghubungi rekan seprofesinya untuk datang ke pelabuhan yang memicu bentrokan antar kedua institusi ini.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta tidak menampik ihwal informasi kronologis tersebut. 

Namun, kata Made, yang terlibat bentrokan adalah anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut atau Pomal.

Dia mengatakan, bahwa sejumlah anggota Pomal memang ditugaskan untuk mengatur pemudik di pelabuhan Kota Sorong. "Tetapi, kurang tahu apakah anggota Brimob tersebut tengah mengantar atau pulang. Karena memang ada Brimob juga di sana," kata Made.

Dia menghimbau agar publik tidak berspekulasi terlebih dahulu mengenai peristiwa bentrokan ini. Dia berharap publik menunggu informasi resmi yang akan disampaikan oleh TNI dan Polri ihwal bentrokan di pelabuhan Kota Sorong. "Rencana akan ada konferensi pers di sana. Kita tunggu informasi clear dulu ya," ucap Made.

 

ANDI ADAM FATURAHMAN | EKA YUDHA SAPUTRA

Andi Adam Faturahman

Berkarier di Tempo sejak 2022. Alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mpu Tantular, Jakarta, ini menulis laporan-laporan isu hukum, politik dan kesejahteraan rakyat. Aktif menjadi anggota Aliansi Jurnalis Independen

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus