Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK, Johan Budi Berencana Mundur dari DPR dan PDIP

Diantara 236 capim KPK yang lolos, ada nama politikus PDIP Johan Budi Sapto Pribowo.

24 Juli 2024 | 16.31 WIB

Anggota DPR RI Johan Budi menyapa awak media usai mengikuti Sidang Paripurna MPR ke-2 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2019. Johan Budi merupakan mantan juru bicara KPK dan Staf Khusus Presiden Joko Widodo bidang Komunikasi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Anggota DPR RI Johan Budi menyapa awak media usai mengikuti Sidang Paripurna MPR ke-2 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2019. Johan Budi merupakan mantan juru bicara KPK dan Staf Khusus Presiden Joko Widodo bidang Komunikasi. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi atau Pansel KPK mengumumkan hasil seleksi administrasi calon pimpinan (capim KPK) dan calon dewan pengawas (dewas) lembaga anti-rasuah periode tahun 2024-2029. Ketua Pansel KPK Yusuf Ateh mengatakan jumlah pendaftar masing-masing capim hingga kini sebanyak 318 orang dan calon dewas sebanyak 207 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Dari jumlah pendaftar tersebut, yang dinyatakan lulus sebanyak 236 orang (74 persen) untuk calon pimpinan KPK dan sebanyak 146 orang (71 persen) untuk calon Dewan Pengawas KPK,” kata Yusuf saat jumpa pers di Gedung Utama Kementerian Sekretariat, pada Rabu, 24 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di antara nama calon pimpinan KPK yang lulus, terdapat salah satu nama Anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Johan Budi Sapto Pribowo. Pria asal Mojokerto itu sempat kondang sebagai juru bicara KPK. Ia sendiri menjajaki karier di lembaga anti-rasuah itu sejak 2005.

Menanggapi namanya muncul sebagai capim KPK periode 2024-2029, Johan irit bicara saat ditanya soal persiapannya mengikuti tes lanjutan. "Diikuti saja prosesnya," kata dia kepada Tempo, Rabu.

Johan mengatakan dirinya berencana mundur dari DPR dan partai agar fokus mengikuti seleksi. "Saya berencana mundur dari DPR dan PDIP, tapi perlu proses pengunduran diri. Paling tidak sebelum proses seleksi di Pansel Capim KPK selesai," ucapnya.

Jejak karier Johan Budi di KPK dimulai pada 2005. Saat itu, ia bertugas di Direktorat Pendidikan dan Layanan Masyarakat KPK. Pada 2006, ia menjadi juru bicara KPK setelah tiga tahun lembaga itu didirikan pada Desember 2003. Tahun 2009, ia menjabat sebagai Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK.

Pada 12 Januari 2016, Johan Budi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menjadi Staf Khusus Presiden sehingga ia berhenti dari KPK. Pemilihan Johan Budi sebagai Staf Khusus Presiden karena pengalamannya.

Selain nama Johan, ada nama Wakil Ketua KPK yang saat ini menjabat seperti Nurul Ghufron dan Johanis Tanak. Adapun rincian 236 capim yang lolos dapat dicek melalui website Kementerian Sekretariat Negara dan website Komisi Pemberantasan Korupsi.

SUKMA KANTHI NURANI | DANIEL A.FAJRI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus