Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan mahasiswa menggelar aksi damai di depan Mapolda Sumatera Barat pada Kamis 4 Juli 2024. Aksi tersebut mengevaluasi kinerja Kepolisian Polda Sumbar dan solidaritas terhadap bocah 13 tahun Afif Maulana yang tewas di Jembatan kuranji, Kota Padang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumatra Barat itu membawa selebaran yang bertuliskan Acab, Solidaritas terhadap Afif Maulana dan Halo Dek. Selain itu mereka juga mengembangkan spanduk di depan gerbang Mapolda Sumbar dan membacakan puisi Wiji Thukul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Terlalu banyak masalah polisi hari ini,anak kecil ditemukan tewas di bawah Jembatan Kuranji dan nasibnya tak kunjung jelas. Malah sibuk mengurus orang yang memviralkan," kata Presiden Mahasiswa Universitas Andalas Firdaus orasinya.
Secara terpisah, Firdaus yang juga koordinator aksi menyampaikan, banyak sekali kasus yang menimpa Polda Sumbar. Salah satunya kasus Afif Maulana yang banyak kejanggalan dalam proses penyelidikannya.
"Kami melihat banyak sekali kejanggalan dalam pengungkapan kasus Afif ini," katanya saat diwawancarai awak media.
Selain itu, kata Firdaus kasus dugaan penyiksaan yang dilakukan aparat kepolisian saat mengamankan tawuran juga perlu diselesaikan secepatnya.
BEM juga menyoroti kasus kehilangan sepeda motor oleh masyarakat yang sampai saat ini belum mendapat titik temu.
"Yang menjadi tanda tanya besar adalah Polda Sumbar ini apakah sudah menjalankan tugasnya sebaik mungkin sebagaimana amanah konstitusi atau belum," ucapnya.
Terlihat massa aksi sempat ingin masuk ke Mapolda Sumbar namun tidak diberikan izinkan. Kemudian pukul 17.12 WIB Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumbar Komisaris Besar Polisi Dwi Sulistyawan mendatangi massa aksi.
Dwi mengatakan, bahwa Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono sudah berbicara sesuai fakta dan saksi yang ada. Selain itu juga terbuka jika ada saksi baru silahkan datangkan ke Mapolda Sumbar. "Bapak Kapolda terbuka dan silakan awasi proses yang kami lakukan," ucapnya kepada massa aksi.
"Kami melihat dalam kasus Afif Maulana ini ada yang menari-nari di atas penderitaan orang lain," ucapnya.