Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

OPM Klaim Serang Pos TNI di Intan Jaya Papua hingga Mayat Membusuk, Ini Kata Kasatgas Ops Damai Cartenz

Kasatgas mengatakan TNI dan polisi akan menyerbu markas OPM di Intan Jaya Papua untuk menindaklanjuti ancaman OPM.

28 Januari 2024 | 13.29 WIB

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Perbesar
TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kasatgas Hubungan Masyarakat Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membantah klaimTentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) soal serangan di Titigi. Sebelumnya, Panglima Undius Kogeya mengklaim TPNPB Komando Daerah Pertahanan VIII Intan Jaya telah menyerang pos militer dan polisi di Titigi hingga terjadi kontak senjata di Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada 26 Januari 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Situasi Papua secara umum masih aman,” kata Bayu dihubungi Tempo melalui pesan singkat pada Ahad, 28 Januari 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bayu juga membantah klaim Panglima Undius Kogeya yang mengatakan ada anggota TNI ditembak mati oleh TPNPB pada 25 Januari 2024 di Titigi, Intan Jaya, belum dievakuasi. Menurut mereka mayat-mayat tersebut mulai membusuk  karena anggota TNI yang bertugas di wilayah itu takut keluar dari pos militer.

“Tidak ada jenazah TNI. Nihil (tidak ada korban),” kata Bayu.

Bayu mengatakan TNI dan polisi akan menyerbu markas OPM di Intan Jaya. Penyerbuan itu dilakukan setelah OPM mengeluarkan ancaman untuk menembak penerbangan sipil ke wilayah tersebut. 

“Ancaman KKB akan kami tindaklanjuti dengan menyerbu markas-markas di Intan Jaya,” ujarnya.

Kemarin, pasukan TPNPB Wilayah Pertahanan VIII Intan Jaya di bawah pimpinan Panglima Brigadir General Undius Kogeya mengeluarkan pernyataan larangan aktivitas penerbangan sipil di wilayah Intan Jaya, Papua. Sebab, menurut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu, perang meningkat di Kabupaten Intan Jaya.

Undius Kogeya dan Wakil Panglima Abeni Kobogau serta pasukannya meminta pesawat yang mendarat di beberapa distrik di Kabupaten Intan Jaya, seperti di Kecamatan Pogapa dan Nawia segera dihentikan.

“Kami juga siap tembak mati Bupati Intan Jaya dan para penjabat yang masuk ke wilayah Intan Jaya. Hal ini kami sampaikan secara umum karena kami tidak butuh segala macam bentuk pembangunan dari Pemerintah Kolonial Indonesia,” kata Undius Kogeya dalam keterangannya, Sabtu, 27 Januari 2024.

Dia mengatakan pihaknya akan kembali melakukan pembangunan setelah Papua merdeka. “Jadi kami tidak main-main dan Surat Keputusan (SK) pembentukan Kabupaten Intan Jaya segera cabut dan kembalikan ke negara penjajah Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, pasukan TPNPB Komando Daerah Pertahanan Intan Jaya menyatakan siap memasuki wilayah Nabire Papua setelah melakukan operasi pembersihan virus pendudukan pasukan Indonesia di Intan Jaya.

Pilihan Editor: Top 3 Metro: OPM Klaim Serang TNI di Intan Jaya Papua, Dewan Pers Tindak Lanjuti Permohonan Aiman Witjaksono




close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus