Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Perkumpulan Armada Sewa Dukung Blocking Area untuk Ojol di Kampung Bahari

Mulai pukul 21.00-05.00 masyarakat dan pengemudi ojek online di Kampung Bahari tidak dapat memesan atau menerima pesanan

29 Oktober 2022 | 15.56 WIB

Mitra layanan ojek daring Gojek menunggu penumpang di di penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat 28 Mei 2021. Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan startup Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Perbesar
Mitra layanan ojek daring Gojek menunggu penumpang di di penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat 28 Mei 2021. Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan startup Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perkumpulan Armada Sewa Indonesia, Wiwit Sudarsono, mengatakan pihaknya mendukung kebijakan blocking area di wilayah sekitar Kampung Bahari, Jakarta Utara. Kebijakan ini dianggap mempertimbangan keamanan beroperasi bagi mitra kerja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Kami mendukung kebijakan yang sifatnya demi keselamatan ojol (ojek online) tersebut," katanya saat dihubungi, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wiwit menuturkan bahwa pihak aplikator sudah memberi informasi adanya blocking area di daerah tersebut. Pembatasan menerima pesanan penumpang diberlakukan mulai malam hari. "Langsung dari aplikator, jadi di jam 21-5 ojol yang ada di Kampung Bahari tidak akan mendapatkan order dan masyarakatnya tidak bisa melakukan order atau istilahnya blocking area," tuturnya.

Tetapi Wiwit belum tahu sampai kapan langkah tersebut diterapkan oleh aplikator transportasi daring. Pihaknya juga menegaskan agar manajemen melarang penjualan bebas atribut ojek online (ojol) agar tidak diselewengkan.

"Namun kami menekankan agar aplikator melarang penjualan atribut ojol dijual secara bebas, hal tersebut agar tidak disalah gunakan oleh pelaku kejahatan," ujarnya.

Dia bercerita bahwa masalah penumpang kurang bayar atau tidak membayar di sekitar Kampung Bahari sudah terjadi sekitar dua atau tiga bulan lalu. Menurut Wiwit, persoalan tersebut hanya sekian persen saja kejadiannya.

Permasalahan serius justru adalah penyalahgunaan atribut untuk kejahatan. Wiwit juga menyoroti bagaimana mudahnya seseorang mendapatkan identitas ojol seperti jaket atau helm untuk beraksi.

"Mereka menggunakan atribut ojol, seolah olah mereka itu ojol, padahal di balik itu, mereka adalah pelaku kejahatan atau kurir narkoba, yang menyamar menjadi ojol," katanya.

Kemarin, Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Erlin Tang Jaya mengungkapkan persoalan penumpang kurang bayar atau tidak bayar sudah ada aduannya. Dia mengatakan pihak aplikator sampai menerapkan jam malam di wilayah Kampung Bahari.

"Sebenarnya permasalahan Gojek dengan warga di sekitar ini yang saya tahu, ketika ada pesanan barang di wilayah Kampung Bahari tersebut, (mitra) Gojeknya mengantar tapi tidak dibayar (sesuai bayaran yang seharusnya)," katanya kepada wartawan di Jakarta Utara, dikutip dari Antara, Jumat, 28 Oktober 2022.

Pihaknya berkoordinasi dengan otoritas jasa ojol itu untuk menindaklanjuti. Pembatasan jam operasional di wilayah itu diketahui mulai pukul 21.00 WIB sampai 05.00 WIB.

Kebijakan itu membatasi para mitra untuk tidak menerima pesanan pada waktu tersebut. "Bukan melarang, tapi membatasi para (mitra) Gojek ini untuk masuk ke area tersebut. (Kampung Bahari) sudah tidak rawan lagi," tutur Erlin

Gojek Prioritaskan Keselamatan Driver

VP Corporate Affairs Gojek Teuku Parvinanda mengatakan keamanan pengemudi menjadi prioritas. Imbauan keselamatan selama bekerja agar diperhatikan selama mitra kerja mereka menerima pesanan penumpang.

"Imbauan tersebut bertujuan sebagai pengingat bagi mitra untuk selalu menjaga keamanan dan keselamatan saat menjalankan order, terutama di titik-titik dan waktu-waktu yang dianggap rawan," katanya dalam keterangan tertulis hari ini.

Selain itu, kata Parvinanda, pihaknya mengklaim terus konsisten dalam aspek tersebut seperti menyediakan inovasi tombol darurat di aplikasi, pengadaan ambulans. Lalu disediakan juga tim satuan tugas yang selalu bersiaga dalam keadaan darurat dan memberi pelatihan berkendara yang aman.

"Hingga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk dapat senantiasa menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi mitra dalam bekerja," tuturnya.

 

 

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus