Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menggenggam telepon seluler, remaja 17 tahun itu duduk di ruang tamu rumahnya di Jalan Jeruk Purut, Cilandak, Jakarta Selatan. Ia tengah bermain game. Bunyi derum mobil yang keluar dari game di teleponnya memecah keheningan rumah tersebut. Dari dapur, Ida Nurul sesekali keluar melongok anak tunggalnya, Fadli—bukan namanya sebenarnya—yang asyik memencet-mencet teleponnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo