Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Polri: Buronan Thailand Chaowalit Bagian Jaringan Narkoba Myanmar hingga Australia

Polri berhasil menangkap buronan yang paling dicari di Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman

2 Juni 2024 | 20.55 WIB

Konferensi pers penangkapan buronan Thailand yang paling dicari, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman, oleh Polri, Jakarta, 2 Juni 2024. Foto: Dok. Polisi
Perbesar
Konferensi pers penangkapan buronan Thailand yang paling dicari, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman, oleh Polri, Jakarta, 2 Juni 2024. Foto: Dok. Polisi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Polri menangkap buronan yang paling dicari di Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman pada Kamis, 30 Mei 2024 di Apartemen Kembar, Bali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komisaris Jenderal Wahyu Widada mengatakan, Chaowalit terkait dengan jaringan narkoba internasional yang ada di Myanmar, Thailand, dan Austalia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi mereka ada juga jaringan internasional Thailand dan Australia. Artinya ini memang salah satu bandarnya, salah satu bosnya lah," ujar Wahyu saat konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, pada Ahad, 2 Juni 2024. 

Wahyu menyebut, melalui jaringan internasional itu, Chaowalit mempunyai anak buah yang membantu dia kabur dari Thailand ke Indonesia. Menurut Wahyu, mempersiapkan pelarian seperti yang dilakukan Chaowalit bukan suatu hal yang mudah. 

"Kalau tidak ada yang membantu pasti tidak mungkin dia bisa lari, keluar dari penjara, kemudian sudah dipersiapkan segala perlengkapan segala peralatan untuk bisa kabur sampai ke Indonesia. Ini kan pasti ada (jaringan)," tutur Wahyu. 

Dia menjelaskan, Chaowalit kabur ke Indonesia tentu saja tidak menggunakan speed boat dan peralatan lain yang gratis. Dia yakin ada biaya yang harus dibayar, termasuk biaya yang digunakan Chaowalit selama hidup di Indonesia. 

Selama di Indonesia, Chaowalit mendapatkan kiriman uang dari Thailand dan langsung masuk ke rekening bank yang ada di Indonesia. Uang itu kemudian dipakai untuk menjalani kehidupan di Indonesia. 

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Secretary General of The Office of Narcotics Control Board Thailand, POL. LT. GEN. Phanurat Lukboon membenarkan Chaowalit merupakan bandar narkoba yang terlibat dalam jaringan pengedar narkoba internasional. Dia menyebut, Chaowalit juga mengedarkan narkoba hingga Indonesia. 

Adapun Chaowalit ditangkap pada Kamis, 30 Mei 2024 di Apartemen Kembar, Bali. Dari informasi awal, Polri mendeteksi Chaowalit berada di Medan, Sumatera Utara. Namun, setelah dilakukan penyelidikan, Polri mendapatkan petunjuk bahwa Chaowalit sudah tidak ada di Sumatera Utara, tetapi sudah berangkat ke Bali.

Polri kemudian membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan. Setelah penyelidikan, kata Wahyu, Polri bisa menemukan lokasi yang Chaowalit yaitu di Apartemen Kembar yang berlokasi di Jalan Dewi Sri 12 Nomor 2X, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. "Sehingga pada saat itu juga, berhasil dilakukan penangkapan oleh tim gabungan," ujar dia. 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus