Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menutup seluruh stasiun bawah tanah yang terbentang dari Senayan hingga Bundaran HI dan hanya membuka layanan untuk jalur layang. Penutupan itu disebabkan rusuh 22 Mei 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"MRT Jakarta akan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun ASEAN dan sebaliknya, hanya melewati tujuh stasiun layang MRT Jakarta," ujarnya Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 23 Mei 2019.
Penutupan stasiun bawah tanah, menurut Kamal, merupakan bentuk komitmen MRT dalam mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan setiap penumpang. Meski hanya melayani tujuh7 stasiun, Kamal memastikan jadwal kedatangan kereta akan tepat waktu.
Rekayasa jalur MRT sebelumnya juga diberlakukan pada Rabu kemarin. Per pukul 13.30 WIB, MRT hanya melayani dari Stasiun Lebak Bulus Grab dan Stasiun Dukuh Atas BNI serta sebaliknya.
Sebelumnya, kerusuhan kembali pecah di Jalan M.H. Thamrin atau tepatnya di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, pada Rabu malam. Bentrok antara aparat kepolisian dengan massa terjadi hingga dini hari.
Bentrok terjadi karena polisi berusaha membubarkan massa yang telah melewati batas waktu aksi. Namun usaha polisi tersebut justru mendapat perlawanan, massa melempari petugas dengan batu serta menembakkan kembang api.
Kerusuhan itu membuat sepanjang Jalan M.H. Thamrin ditutup pihak polisi. Selain itu, fasilitas publik seperti mal Sarinah Thamrin ditutup dan bus Transjakarta koridor 1 tak dioperasikan karena demo dan rusuh 22 Mei itu.