Scroll ke bawah untuk membaca berita

Pemberantasan Premanisme Tetap Perlu Dasar Hukum. Kenapa? Tudingan Ijazah Palsu Dilaporkan Jokowi Sebagai Fitnah, 24 Orang Sudah Diperiksa Polisi Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan 4 Aktivis Politik Papua Kompolnas akan Minta Klarifikasi tentang Kekerasan di Hari Buruh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Berita Tempo Plus

Sekali tepuk tiga nyawa

Ny. rully astuti bersama dua anaknya tewas dibunuh dengan cara dicekik lalu digantung di kompleks dumai indah, madiun. tersangka: slamet suhardi & sugiyono. didalangi ibu tiri suami korban, ny. suwarni.(krim)

24 Mei 1986 | 00.00 WIB

Bagikan

Sekali tepuk tiga nyawa

Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Image of Tempo

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

Edisi 24 Mei 1986

Mingguan Edisi 1986-05-24

Mingguan Edisi 1986-05-24

Mingguan Edisi 1986-05-24

Mingguan Edisi 1986-05-24

Sidang bergaram nyonya lik Meterai dari kapal pecah-belah Sekali tepuk tiga nyawa Cara robbie menghidupkan klub 1-6-5 Bendera hitam terjun payung

slot-iklan-728x90

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

Podcast Terkait
Podcast Terbaru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Artikel Terbaru

Tudingan Ijazah Palsu Dilaporkan Jokowi Sebagai Fitnah, 24 Orang Sudah Diperiksa Polisi

Pemberantasan Premanisme Tetap Perlu Dasar Hukum. Kenapa?

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan 4 Aktivis Politik Papua

Kompolnas akan Minta Klarifikasi tentang Kekerasan di Hari Buruh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Artikel Trending

Menteri Nusron Blokir Sertifikat yang Tersangkut Kasus Penggelapan Tanah Mbah Tupon

Bisakah Produsen Produk Haram Berlabel Halal Dijerat Pidana

Duduk Perkara Bidan di Serang Jadi Terdakwa KDRT Terhadap Suaminya yang Seorang TNI

Fakta-fakta Pembakaran Mobil Polisi oleh Anggota GRIB Jaya

Kelanjutan Kasus Eks Kapolres Ngada: Berkas Perkara Sudah Masuk Kejati NTT

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Pemberantasan Premanisme Tetap Perlu Dasar Hukum. Kenapa?

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan 4 Aktivis Politik Papua

Reformasi 1998 Lahirkan Sederet Produk Hukum Termasuk Penghapusan Dwifungsi ABRI

Kilas Balik Dugaan Kartel Suku Bunga Pinjaman Online

Perilaku

Sebelum Tercekik Sekte Apokaliptik

Kriminal

Korban Baru Seteru Lama

Tudingan Ijazah Palsu Dilaporkan Jokowi Sebagai Fitnah, 24 Orang Sudah Diperiksa Polisi

Kompolnas akan Minta Klarifikasi tentang Kekerasan di Hari Buruh

Kesaksian Rachmat Gobel Ringankan Tom Lembong

Lihat Indeks Artikel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971

Unduh aplikasi Tempo

Ikuti Media Sosial KamiMedia Sosial

© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum

Beranda Harian Mingguan Tempo Plus