Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Tamu Dari Jeddah

PT Gerbang Indah Pratama-gip, penyalur tenaga kerja ke Arab kena tipu oleh tiga orang yang mengaku bos Technical Trading Centre (TTC) dari Arab Saudi yang meminta pengiriman tenaga kerja. (krim)

19 Januari 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KELEWAT membayangkan untung, PT , Gerbang Indah Pratama (GIP) akhir nya malah buntung. Perusahaan penyalur tenaga kerja itu kena kibul tiga orang pria yang mengaku bos Technical Trading Centre (TTC), perusahaan jasa cleaning service dan tenaga elektronik. Perusahaan yang berkcdudukan di Jeddah, Arab Saudi, itu meminta agar GIP mengirim 180 tenaga untuk dipekerjakan - 150 tenaga pria dan 30 wanita. Ternyata, sewaktu tenaga selesai dididik dan siap diberangkatkan, pihak TTC tak bisa dikontak lagi. Padahal, pimpinan TTC, Chalid A. Ayat, serta Abduh, tangan kanannya, dan Rai Ningjar, teknisi India, sempat datang sendiri ke Indonesia dan minta dijamu secara mewah. "Kami betul-betul kecolongan," tutur Mahfudz Djaelani, direktur pelaksana PT GIP, kepada TEMPO. Kepala Pusat AKAN (Antar-Kerja Antar-Negara) R. Diijanto, pekan lalu, melaporkan peristiwa penipuan yang baru pertama kali menimpa perusahaan Indonesia itu kepada Menteri Tenaga Kerja Sudomo. Selain PT GIP, katanya, ada satu perusahaan lain yang juga kena tipu, yaitu PT Kotindo Jaya Tama. Penawaran kerja sama pengiriman TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ke Arab Saudi dari TTC memang menggiurkan. Mereka, menurut Mahfudz, menjanjikan uang jasa sebesar US$ 900 untuk setiap tenaga kerja wanita, sedang untuk tenaga kerja pria US$ 600 per orang. Dari 180 TKI yang akan dikirimkan, berarti GIP bakal mengantungi US$ 117 ribu, atau Rp 117 juta lebih. Maka, begitu Chalid Ayat bersama dua rekannya datang ke Indonesia, dengan alasan ingin melihat persiapan yang dilakukan GIP, mereka disambut dengan senang hati. Semua permintaan mereka, berupa tiket pesawat kelas satu pulang pergi, sewa hotel, dan semua biaya akomodasi, ditanggung GIP. Ketiganya, yang datang 29 Oktober lalu, menginap di Hotel Mandarin. Selama dua pekan mereka di Indonesia, kata Mahfudz, pihaknya memberikan servis sebaikbaiknya. Untuk transportasi, misalnya, disediakan sebuah Mercy yang disewa US$ 25 per jam. Disediakan pula vila di Puncak, agar tamu dari Arab itu bisa bersenang-senang. "Kami ingin memperlihatkan bahwa perusahaan kami bonafide," kata Mahfudz lagi. Tak kurang dari Rp 40 juta dikeluarkan untuk keperluan ketiga tamu itu. PT GIP belum juga sadar kena tipu karcna, sewaktu pamltan, tamu mereka itu menitipkan cek senilai Rp 90 juta, dan berpesan agar ke-180 TKI segera dikirim ke Arab paling lambat seminggu kemudian. Ternyata, begitu cek diuangkan, tak ada dananya. Visa bagi para TKI yang dijanjikan akan dikirim dari Jeddah pun tak kunjung datang. Setelah ditcliti lebih jauh, nyatalah bahwa Chalid dan kedua kawannya penipu adanya. Pengaduan segera dikirimkan kepada gubernur Jeddah, Amir Naiff. Dan ketiga orang tersangka itu, kata Mahfudz, kini ditahan di sana. Djijanto menyatakan bahwa kasus ini merupakan pelajaran bagi perusahaan penyalur tenaga kerja di sini. "Jangan percaya begitu saja kepada seseorang yang tidak memlbawva rekomendasi dari KBRI atau ke-kedubesnya di sini," katanya. Kerja sama yang ditempuh GIP memang agak menyalahi prosedur. Misalnya, seperti diakui Mahfudz, pihaknya tidak mengecek dulu ke KBRI di Jeddah. Juga, sewaktu diadakan penandatanganan kontrak kerja, pihak atase perburuhan di sana tak diundang. Dan kekhilafan itu harus dibayar mahal. Selain rugi materi, GIP sempat dituduh penipu oleh TKI yang direkrut dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, yang terpaksa dipulangkan ke daerah asal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus