Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

BRI Tegaskan Penggunaan AI Tidak Menggantikan Peran Manusia

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI meyakini penggunaan AI justru dapat meningkatkan produktivitas pekerja sekaligus meningkatkan proses bisnis yang selama ini dilakukan secara manual.

11 Desember 2024 | 16.46 WIB

 Ilustrasi BRISPOT. Dok. BRI
Perbesar
Ilustrasi BRISPOT. Dok. BRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

INFO BISNIS – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menegaskan bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) sebagai alat yang mendukung produktivitas, tidak akan menggantikan peran manusia.

“Peran kita akan tetap ada dan justru kita mendapatkan boost dari produktivitas berkat pemanfaatan AI,” ujar Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M Nugraha, dikutip dari keterangan tertulis pada Rabu, 11 Desember 2024.

Arga meyakini penggunaan AI justru dapat meningkatkan produktivitas pekerja sekaligus meningkatkan proses bisnis yang selama ini dilakukan secara manual.

Arga juga menjelaskan terdapat dua faktor kunci dalam implementasi AI pada sebuah perusahaan. “Pertama adalah seberapa kompleks pekerjaan tersebut dan yang kedua adalah bagaimana kapabilitas individunya, serta seberapa dalam dan luas pengalaman individu tersebut,” tutur dia.

BRI menang telah menggunakan AI sebagai implementasi strategi transformasi digital perseroan guna memberikan layanan terbaik bagi nasabah sekaligus memberdayakan pekerja

Salah satu bidang yang memanfaatkan AI untuk credit scoring nasabah. Credit scoring merupakan metode penilaian yang digunakan oleh bank untuk menentukan kelayakan kredit bagi nasabah. Dengan mengadopsi teknologi AI, akan memberikan keuntungan bagi BRI dalam menganalisis profil nasabah.

BRI juga terus mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung operasional, layanan, dan manajemen risiko. Salah satu fokus utama adalah sistem anti fraud dan analisis risiko, yang memungkinkan identifikasi pola melalui big data dari berbagai sumber, termasuk data yang tidak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk mendeteksi penipuan, mengevaluasi risiko, dan mendukung produk-produk BRI.

Selain itu, AI juga diintegrasikan ke dalam layanan pintar di semua lini, mulai dari back office hingga front office, tujuannya tak lain untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan hasil operasional secara menyeluruh.

Meskipun demikian, Arga tetap menekankan perlunya prinsip kehati-hatian dan governance dalam menggunakan AI agar tidak menimbulkan dampak yang merugikan. “AI memberikan benefit tapi jangan gelap mata dalam pemanfaatan AI. Kita menggunakan AI tetap harus melihat value yang dihasilkan,” tutur Arga. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sandy Prastanto

Sandy Prastanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus