Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL — Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengagumi Jenderal Besar TNI Purnawirawan, Abdul Haris Nasution, atau biasa disapa Pak Nas, sebagai figur prajurit sejati, pejuang dan pemikir kebangsaan. Peran besar dan keteladanan beliau sebagai seorang pendiri dan pembina TNI sejak kelahirannya tahun 1945 sampai meletusnya pemberontakan G-30-S/PKI, menjadikan TNI hadir dalam untaian sejarah yang tetap mampu mengawal perjalanan kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Semangat perjuangan dengan penuh keberanian dan cita idealisme dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi adalah nilai-nilai yang diteladankan Pak Nas. Sebagai bangsa yang besar, sudah seharusnya kita senantiasa menghargai jasa-jasa para pahlawan bangsa," ujar Bamsoet dalam acara "Merajut Persatuan Mengenang Pahlawan Nasional Jenderal Besar TNI Purnawirawan Doktor Abdul Haris Nasution", di Jakarta, Sabtu, 14 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menilai figur Pak Nas memiliki nilai sejarah tersendiri tidak saja bagi TNI, melainkan juga bagi bangsa dan negara Indonesia. Pikir dan tindak Pak Nas adalah cermin dari tokoh yang jujur, berani, bersih, serta memiliki moralitas baik yang senantiasa dijaga. Figur Pak Nas menjadi jiwa dan semangat yang merefleksikan karakter asli bangsa Indonesia.
"Dalam kuliah yang diberikannya di Seskoad tahun 1969, Pak Nas menyatakan bahwa kehidupan bernegara yang lebih baik amat ditentukan oleh adanya suatu tatanan sistem politik yang sehat. Karenanya, dalam upaya mengisi kemerdekaan, bangsa ini sedang membutuhkan banyak pahlawan. Pahlawan untuk mewujudkan Indonesia yang aman dan damai, Indonesia yang adil dan demokratis, dan Indonesia yang bersih dari korupsi," tutur Bamsoet.
Bamsoet menambahkan, misi besar Bangsa Indonesia saat ini adalah melanjutkan pembangunan bangsa, menuju Indonesia yang maju dan sejahtera. Semua pihak harus bertekad dengan kebersamaan dan persatuan, dapat membangun ekonomi yang kuat dan berkeadilan, demokrasi yang stabil dan berkualitas serta peradaban bangsa yang maju dan unggul.
"Dewasa ini, bangsa kita tengah menghadapi tantangan yang berat. Salah satu di antaranya adalah melemahnya kesadaran dan semangat persatuan bangsa. Setiap perbedaan menjadi perdebatan, politik identitas, sikap-sikap intoleran, dan radikalisme semakin mengemuka. Padahal, sejatinya keberagaman dan persatuan adalah anugerah bagi bangsa Indonesia," kata Bamsoet.
Kepada generasi muda, Pak Nas berpesan agar lebih waspada terhadap intervensi asing. Jika dulu intervensi dalam bentuk fisik, tidak tertutup kemungkinan sekarang intervensi dilakukan melalui agen-agen di dalam negeri.
"Tentu hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Karenanya, kita semua, para pemimpin, penyelenggara negara dan generasi penerus bangsa patut belajar banyak dari pemikiran dan tindakan seperti Pak Nas," ucap Bamsoet. (*)