Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO PURWAKARTA - Purwakarta - Para pelancong yang ingin merasakan sensasi panorama alam yang eksotik, hawa yang sejuk dan menikmati suasana pedesaan yang khas, saat libur akhir pekan tiba, bertandanglah ke Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Purwakarta, Jawa Barat, dijamin fresh.
Ketika datang ke destinasi desa wisata yang terletak di ujung selatan wilayah Kabupaten Purwakarta itu, anda juga merasakan begaimana ramah-tamahnya warga desa setempat menyambut dan menerima kedatangan para pelancong yang datang.
Akan lebih afdol jika para pelancong menginap dan merasakan sensasi yang beda dengan menginap di rumah panggung milik desa atau home stay milik warga desa setempat. Rumah penduduk warga Desa Pasanggrahan mayoritas rumah panggung berarsitektur khas Sunda.
Makanan khas Desa Pasanggrahan, semisal rangginang, opak, wajit, desa dan ngeteh dengan campuran gula aren, serta makan dengan nasi pulen, bakar ikan, ikan asin, sampai bakalan atau ayam bakar kampung plus sambal serta lalapan, siap menemani hari-hari anda selama melancong di sana.
Soal harga, jangan khawatir bikin isi kantong anda jadi bolong. Sebab, tarif kuliner di sana murah-murah bahkan kelewat murah buat pelancong yang datang dari perkotaan. Soal tarif masuk? Dijamin prodeo alias gratisan.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, mencanangkan destinasi wisata Desa Pasanggrahan sebagai wisata berbasis pertanian tradisional. Sebab, semua fasilitas pertanian tradisional di yang ada di desa tersebut masih komplit.
"Bajak terbuat dari kayu, kerbau atau sapi penarik bajak masih komplit, caran menanam dan memanen padi. Pokoknya, dijamin mengasyikan," ujar pria yang selalu mengenakan pakaian khas Sunda pangsi lengkap dengan ikat kepalanya itu.
Setiap pelancong termasuk pelancong mancanegara, wajib menikmati paket wisata kokor-kotoran yang dijamin seru itu. "Silahkan sensasinya rasakan langsung, pokoknya, pelancong dijamin berkesan," jelas Dedi.
Desa Pasanggrahan, tercatat satu dari 15 berpredikat desa wisata di Purwakarta. Akan tetapi, keberadaan destinasi wisata desa tradisional itu, sudah lebih dahulu "go intenasional" ketimbang desa-desa lainnya.
Kotakan, Camat Bojong, mengatakan, hampir tiap akhir pekan, destinasi desa wisata Pasanggrahan, selalu dikunjungi para pelancong dari berbagai daerah. "Yang rutin berkunjung dan menginap dalam jangka waktu lama di rumah-rumah warga itu diantaranya Labschool Jakarta," katanya. Tak sedikit pula pelancong asing yang bertandang.(*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini