Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

MBBR Tingkatkan Pasokan Air Bersih di Jakarta  

PALYJA berhasil menerapkan teknologi inovatif asal Eropa
untuk mengolah air sampah di Kanal Banjir Barat menjadi air
baku.

20 Mei 2015 | 07.58 WIB

PALYJA berhasil menerapkan teknologi inovatif asal Eropa  untuk mengolah air sampah di Kanal Banjir Barat menjadi air baku.
Perbesar
PALYJA berhasil menerapkan teknologi inovatif asal Eropa untuk mengolah air sampah di Kanal Banjir Barat menjadi air baku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

INFO METRO - Kualitas air sungai di Kanal banji Barat atau KBB memang buruk. Sampah dari rumah tangga dan industri jadi penyebabnya.  Teknologi  MBBR yang diaplikasi PT. PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA), operator penyediaan dan pelayanan air bersih di wilayah Barat DKI Jakarta  bisa menjadi jawaban pengolahan air penuh sampah tersebut.


Sampai saat ini, PALYJA menjadi yang pertama di Asia menggunakan teknologi MBBR atau  pre treatment air baku, Moving Bed Biofilm Reactor ini.


Teknologi inovatif MBBR merupakan teknologi asal Eropa. Menurut Presiden Direktur PALYJA Dr. Jacques Manem, MBBR cocok dan bisa berfungsi lebih maksimal di Indonesia. "Pada prosesnya, teknologi MBBR ini menggunakan medium-medium kecil bernama METEOR (patent registered). Medium itu sebagai tempat berkembang biak bakteri pengurai polutan amoniak. Suhu panas di Indonesia cocok untuk perkembangbiakkan bakteri ini.


Terpenting, teknologi ini juga ramah lingkungan karena memanfaatkan bakteri alami untuk mengurai polutan ini. " MBBR tak punya efek samping karena tak ada bahan kimia," jelas Kusitarini, Water Resources Developmen PALYJA.


Proses pengolahan  air sampah menjadi air baku dengan teknologi ini perlu waktu minimal 2,5 jam. Yaitu dimulai dengan pemisahan  sampah-sampah fisik seperti plastik, kasur, bangkai, sampai kotoran manusia  oleh mesin pemisah. Kemudian air yang sudah bersih dari sampah fisik tersebut masuk kolam pre treatment berisi METEOR untuk kemudian diuraikan menjadi air baku yang sesuai standar. Kemudian Instalasi Pengolahan Air (IPA) akan mengolah air baku ini menjadi air bersih layak konsumsi.


Meski menghadapi situasi rumit dengan gugatan atas swastanisasi air dan sulitnya sumber air baku tak membuat PALYJA menurunkan kualitas pelayanan dan kinerjanya. Perusahaan dengan tagline Melayani Dengan Hati Untuk Masyarakat Jakarta ini malah makin meningkatkan terus pelayanannya. Ini dibuktikan dengan pengoperasian kembali intake KBB yang sempat terhenti lama karena air tersebut tak layak olah karena sampah.


Peresmian pengoperasian MBBR di intake KBB yang berlokasi di komplek Gedung Logistik PALYJA, Jl. Karet Pasar Baru Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat ini dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama,  pada 19 Mei 2015.


Pengoperasian intake KBB akan menambah pasokan air sebesar 550 liter air per detik yang mampu mencukupi kebutuhan sekitar 200.000 penduduk wilayah Barat DKI Jakarta.  "Peningkatan pasokan air kami usahakan dengan penerapan teknologi inovatif, MBBR.  Hal tersebut  menjadi langkah awal mencapai 95 persen cakupan pelayanan di 2020.," tutur Presiden Direktur PALYJA Dr. Jacques Manem.


Saat ini cakupan pelayanan PALYJA baru mencapai 61persen. Gubernur DKI Jakarta sangat mendukung pencapaian target tersebut. Mantan Bupati Belitung Timur ini berharap jika target pemenuhan air bersih bagi seluruh warga DKI bisa tercapai pada 2018. "Kalau bisa target tersebut bisa tercapai sebelum 2020," kata Basuki.


Inforial

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus