Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Mentan Dorong Para Ahli Perkuat Kemanan Pangan Nasional

Ilmuan dan para ahli apapun harus kompak membangun network

13 September 2022 | 21.00 WIB

Rektor Universitas Hasanuddin, Jamaluddin Jompa mengapresiasi kinerja jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) yang mampu meningkatkan produksi pangan nasional hingga mencapai swasembada beras di tiga tahun terakhir.
Perbesar
Rektor Universitas Hasanuddin, Jamaluddin Jompa mengapresiasi kinerja jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) yang mampu meningkatkan produksi pangan nasional hingga mencapai swasembada beras di tiga tahun terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

INFO NASIONAL – Sektor pangan merupakan sektor yang sangat penting dalam mengantisipasi kemungkinan buruk gejolak dan krisis global. Oleh karena itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong para engineer dan ahli pangan untuk memfokuskan program kerjanya pada keamanan dan ketahanan pangan nasional.

"Semua negara di dunia saat ini mengalami kondisi yang sama. Mereka uncontinuous, unlinear dan semua seba tak terduga (unpredictable). Bahkan begitu banyak troublance yang menghadirkan pendekatan baru. Dan ini harus menjadi tanggungjawab kita bersama," ujar SYL saat berpidato dalam Internasional Webinar on Food Security: Feed 10 Billion And Launching E20 yang digelar di Jakarta, Senin, 12 September 2022.

Menurutnya, Ilmuan dan para ahli apapun harus kompak membangun network yang baik dalam melakukan mitigasi dan beradaptasi terhadap tantangan yang ada saat ini. Kolaborasi ini penting dilakukan mengingat pertanian selalu berorientasi pada kebaikan.

"Ini saatnya para engineer harus turun, intinya kita perlu memitigasi, adaptasi tantangan ini. Yang kedua kerja sama menjadi penting, yang ketiga network. Kenapa demikian, karena pertanian itu kalau mengelola 1000 hektar dalam 100 hari bisa dapat 30 miliar untuk satu kali tanam," katanya.

Menurut Mentan, sektor pertanian mampu tumbuh dengan baik disaat sektor lainya melemah akibat berbagai hal. Berdasarkan data yang ada, ekspor pertanian meningkat di atas 15 persen. Disisi lain, stok beras saat ini mencapai kurang lebih 10 juta ton.

"Ini bukan untuk percaya diri, tapi pertanian itu memungkinkan untuk berkembang dari Sabang sampai Merauke. Strategi kami ada tiga dan kita sudah mulai. Yang pertama meningkatkan kualitas produksi untuk menekan inflasi, kedua mengurangi ketergantungan impor kedelai, ini bisa kita buat dalam negeri dan ketiga mira melakukan pengembangan pangan lokal," katanya.

Menurutnya, saat ini pemerintah terus mensubtitusi pangan lokal melalui pengembangan sorgum, sagu, singkong dan juga produk unggul lainya di tiap-tiap daerah. Pengembangan tersebut penting dilakukan untuk memperkuat aneka ragam pangan nasional.

"Kalau tidak ada beras, sagu pun bisa kita olah. Sorgum juga demikian. Itu adalah tanaman kita dari nenek moyang dulu. Dan ini bisa menjadi makanan yang sama dengan beras. Bisa menjadi tepung, bahkan batangnya bisa menjadi gula, bisa menjadi bio diesel. Dan satu kali tanam, bisa dua kali panen," katanya.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus