Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC mencanangkan pembangunan Terminal Kijing, Pelabuhan Pontianak, di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Pembangunan terminal ini merupakan pengembangan dari Pelabuhan Pontianak sebagai solusi atas keterbatasan lahan dan tingginya tingkat sedimentasi sungai yang menyebabkan kapal besar sulit bersandar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Sebagai salah satu proyek strategis nasional, Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak akan menjadi pelabuhan berstandar internasional terbesar di Kalimantan. Keberadaan terminal ini akan memperkuat konektivitas antarpulau sekaligus mendekatkan cita-cita Indonesia menjadi poros maritim dunia,” kata Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya dalam sambutan saat pencanangan Terminal Kijing, Mempawah, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu, 11 April 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam kesempatan itu, Elvyn memaparkan pencapaian IPC pada 2017. Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp10,9 triliun, yang merupakan pendapatan tertinggi selama 25 tahun usia perseroan. Pada 2017, perseroan juga menjadi tonggak penting dalam sejarah kepelabuhanan di Indonesia. Karena, untuk pertama kalinya, setelah 160 tahun beroperasi, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dapat melayani kapal kontainer berkapasitas 10 ribu TEUs.
“Ini adalah kapal terbesar yang pernah berlabuh di Indonesia. Kapal besar ini melayani rute direct call Java-America Express (JAX), yang berlayar rutin setiap Minggu dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Los Angeles dan Oakland, Amerika Serikat,” ujar Elvyn.
Terkait dengan rencana pengoperasian Terminal Kijing, Elvyn optimistis akan mendorong pertumbuhan arus barang dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi serta pengembangan industri perkebunan dan pertambangan di Kalimantan.
Dengan adanya Terminal Kijing, yang mempunyai draf -15 mLws, kapal-kapal besar dapat bersandar dan melakukan kegiatan bongkar-muat untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat.
Terminal ini nantinya akan dikembangkan dengan konsep digital port yang dilengkapi dengan peralatan bongkar-muat modern sehingga sejalan dengan visi IPC menjadi pengelola pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan.
Pembangunan tahap I Terminal Kijing ditargetkan akan selesai dan bisa mulai beroperasi pada 2019. (*)