Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Gelegar dahsyat atau sonic boom dari roket Ariane 5 yang bergerak kokoh menembus langit Guiana Space Center pada pukul 18.39 waktu setempat menandai dimulainya perjalanan tugas Satelit Telkom 3S yang mengudara menuju orbitnya. Satelit ini akan mengawal Nusantara pada posisi 118 derajat bujur timur di ketinggian 35.755 kilometer di atas Selat Makassar. Keberhasilan ini sekaligus menandai 40 tahun lebih kiprah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dalam bisnis dan pengoperasian satelit telekomunikasi untuk Indonesia.
“Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat doa dan dukungan segenap rakyat Indonesia, Satelit Telkom 3S telah berhasil diluncurkan,” ujar Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga yang memantau langsung proses peluncuran di Jupiter Control Room, Guiana Space Center, Kourou, Guyana Prancis, Amerika Selatan, Selasa, 14 Februari 2017.
Satelit Telkom 3S akan melengkapi dua satelit Telkom lainnya yang masih beroperasi, yaitu Telkom-1 dan Telkom-2. Jangkauan Satelit Telkom 3S meliputi seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara, dan sebagian Asia Timur. “Keberadaan ketiga satelit milik Telkom ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap satelit asing, sehingga kebutuhan satelit akan disuplai dari kita sendiri,” ucap Alex.
Dengan nilai investasi mencapai US$ 215 juta yang mencakup biaya pembuatan satelit, jasa peluncuran, dan asuransi, Telkom 3S memiliki kapasitas 42 transponder atau setara 49 transponder equivalent (TPE), yang terdiri atas 24 transponder C-Band (24 TPE), 8 transponder extended C-Band (12 TPE), dan 10 transponder Ku-band (13 TPE).
Selain untuk mengurangi ketergantungan kepada satelit asing, Satelit Telkom 3S dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan akses informasi di seluruh wilayah Indonesia khususnya di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Tidak hanya dalam hal coverage, Telkom 3S juga melengkapi kemampuan layanan satelit yang ditawarkan bagi pelanggan di Indonesia, karena merupakan satelit pertama milik Telkom yang dilengkapi dengan transponder Ku-band. Satelit sebelumnya, Telkom-1, hanya memiliki transponder C-band, sedangkan Telkom-2 ver-transponder C-band dan extended C-band. Dengan transponder Ku-Band, Telkom kini memiliki layanan satelit dengan bit rate tinggi untuk sistem komunikasi yang lebih berkualitas. “Dengan peningkatan kapasitas layanan satelit ini, Telkom berharap mampu berperan aktif turut membangun masyarakat digital Indonesia hingga ke pelosok Nusantara guna meningkatkan perekonomian bangsa,” kata Alex. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini