Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Rp900 M untuk Atasi Kekerasan di Haiti

Amerika Serikat akan menyumbang USD 65 juta untuk mengatasi masalah kekerasan geng di Haiti dan mendesak PBB untuk kirim bantuan.

23 September 2023 | 16.00 WIB

Orang-orang membawa mayat seorang wanita yang terbunuh dalam aksi protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry setelah berminggu-minggu alami kekurangan bahan pangan dan krisis kemanusiaan, di Port-au-Prince, Haiti 10 Oktober 2022. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Perbesar
Orang-orang membawa mayat seorang wanita yang terbunuh dalam aksi protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry setelah berminggu-minggu alami kekurangan bahan pangan dan krisis kemanusiaan, di Port-au-Prince, Haiti 10 Oktober 2022. REUTERS/Ralph Tedy Erol

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Jumat, 23 September 2023, mengumumkan akan menyumbang sebesar USD 65 juta (Rp 998 miliar) untuk kepolisian Haiti, seraya mendesak PBB agar mengerahkan misi keamanan multinasional demi mengatasi masalah kekerasan geng kriminal di negara itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo



Pada sebuah pertemuan di New York untuk mengatasi situasi keamanan di Haiti, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan misi yang akan dipimpin oleh Kenya tersebut dapat dikerahkan dalam beberapa bulan.
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kita benar-benar tidak bisa membuang-buang waktu,” kata Blinken.
 

Sebelumnya padda tahun lalu, Haiti sempat meminta bantuan untuk melawan geng-geng kriminal yang sebagian besar telah menguasai ibu kota Port-au-Prince. Sejumlah diplomat menyebut sebuah draf resolusi yang mengatur pengerahan polisi multinasional di Haiti sedang digodok oleh Amerika Serikat, dan pemungutan suara dilakukan secepatnya pekan depan.


 
Blinken mengatakan bantuan dana sebesar USD 65 juta itu, akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas Kepolisian Haiti dalam memberantas geng-geng kekerasan di Haiti. Amerika Serikat juga tidak akan menerbitkan visa mantan pejabat dan petahanan Haiti yang dikatakan melanggengkan kekerasan di Haiti.


 
Sebelumnya Presiden Kenya, William Ruto, dalam Sidang Majelis Umum PBB pada Kamis, 21 September 2023, mendesak Dewan Keamanan PBB agar secara resmi mendukung misi bantuan untuk Haiti, yang akan dipimpin Kenya.

 
“Kita tidak boleh meninggalkan Haiti,” kata Ruto. 


 
Banyak negara masih ragu dalam memberikan dukungan kepada pemerintahan Perdana Menteri Ariel Henry, yang menjabat sebagai orang nomor satu di Haiti tanpa melalui proses pemilu. Haiti sudah tidak memiliki perwakilan terpilih sejak Januari 2023.

Perdana Menteri Henry meminta bantuan negara-negara untuk memperkuat Kepolisian nasional Haiti agar bisa benar-benar mengatasi segala tantangan yang dihadapi. 
 
 
Awal pekan ini, pemimpin geng paling berkuasa di Haiti, Jimmy “Barbecue” Cherizier, menyerukan agar medlakukan kudeta pada Perdana Menteri Henry menggunakan senjata. Dia pun mendesak warga Haiti agar turun ke jalan melawan pemerintah yang tidak dipilih.


 
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan dalam sebuah laporan bulan lalu kalau penggunaan kekuatan yang kuat melalui pengerahan Kepolisian multinasional dan penggunaan aset militer diperlukan untuk memulihkan hukum dan ketertiban di Haiti dan melucuti senjata geng.


 
REUTERS

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus