Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, - Pemimpin terpilih Myanmar, Aung San Suu Kyi, didakwa melanggar undang-undang rahasia era kolonial. Ini merupakan tuduhan paling serius terhadap tokoh penentang junta militer itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, mengatakan jika kliennya, tiga menteri kabinet yang digulingkan, dan penasihat ekonomi Australia yang ditahan, Sean Turnell, didakwa sepekan yang lalu di pengadilan Yangon berdasarkan undang-undang rahasia resmi. Ia baru mengetahui tambahan dakwaan ini dua hari lalu. Ancaman atas pelanggaran undang-undang ini adalah hukuman penjara hingga 14 tahun.
Maung Zaw mengatakan kliennya saat ini dalam keadaan sehat meski mendapat tambahan dakwaan. "Amay Su dan Presiden U Win Myint dalam keadaan sehat," katanya dikutip dari Reuters, Jumat, 2 April 2021.
Ia menuturkan tuduhan terhadap Suu Kyi dan koleganya dibuat-buat.
Seorang juru bicara junta militer Myanmar belum bisa dimintai komentar soal ini.
Suu Kyi dan anggota Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) lainnya telah ditahan sejak kudeta. Junta juga menuduh mereka melakukan beberapa pelanggaran kecil termasuk secara ilegal mengimpor enam radio genggam dan melanggar protokol virus corona.
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan setidaknya 538 warga sipil Myanmar telah tewas dalam serangkaian protes terhadap kudeta. Sebanyak 141 dari mereka meninggal pada hari Sabtu pekan lalu, yang menjadi hari paling berdarah dari kerusuhan.
Myanmar telah diguncang oleh protes sejak tentara menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari. Mereka berdalih pemilihan umum yang dimenangi Suu Kyi dan partainya penuh kecurangan.
Sumber: REUTERS