Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Begini Brutalnya ISIS terhadap Anak-anak  

ISIS menculik anak-anak dari kelompok minoritas di Irak dan Suriah.

5 Februari 2015 | 15.15 WIB

Video berdurasi enam menit ini menampilkan sejumlah anak-anak sedang berlatih bela diri di kamp ISIS. Dimana instruktur latihannya memukul dada dan kaki anak-anak saat berlatih ketahanan tubuhnya. dailymail.co.uk
Perbesar
Video berdurasi enam menit ini menampilkan sejumlah anak-anak sedang berlatih bela diri di kamp ISIS. Dimana instruktur latihannya memukul dada dan kaki anak-anak saat berlatih ketahanan tubuhnya. dailymail.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bagdad - Kekejaman kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memenggal atau membakar hidup-hidup tawanan juga dialami oleh anak-anak yang mereka rekrut. Terhadap anak-anak, menurut Komite Perlindungan Hak Anak untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, ISIS menjual, menyiksa, maupun membunuh anak-anak. 

Dilansir dari Reuters, pengawas PBB melaporkan pada Rabu, 4 Februari 2015, bahwa ISIS biasanya menculik anak-anak di Irak lalu menjualnya ke pasar sebagai budak seks. Mereka juga terkadang dibunuh dengan cara keji, seperti disalib dan dibakar hidup-hidup. Anak-anak itu ada yang masih di bawah 8 tahun.

Komite Perlindungan Hak Anak untuk PBB menyebutkan anak-anak juga sering dimanfaatkan sebagai pengebom bunuh diri, informan, atau “perisai hidup” untuk melindungi fasilitas mereka jika diserang militer Amerika Serikat. Anak-anak dari sekte Yazidi atau komunitas Kristen, bahkan dari Syiah dan Sunni, telah menjadi korban kekejaman kelompok militan itu.

"Kami beri perhatian mendalam atas penyiksaan dan pembunuhan anak-anak itu, terutama yang berasal dari kaum minoritas," kata anggota Komite Perlindungan Hak Anak untuk PBB, Renate Winter. "Kami mendapat laporan bahwa anak-anak, khususnya yang bermental berani, dijadikan pengebom bunuh diri. Kebanyakan bahkan mereka sendiri tak mengerti."

Winter melanjutkan, ada beberapa video online yang memperlihatkan bahwa anak-anak sekitar 8 tahun atau bahkan lebih muda tengah dilatih menjadi prajurit. 

Komite Perlindungan Hak Anak untuk PBB untuk pertama kalinya mengulas rekor Irak sejak 1998. Komite mengutuk apa yang mereka sebut sebagai pembunuhan sistematis anak-anak atas nama agama dan ISIS.

Komite yang merupakan ahli independen meminta pemerintah Irak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan anak-anak dari tangan ISIS. "Adalah tugas negara untuk melindungi semua anak. Intinya, bagaimana mereka melakukan itu dalam situasi seperti ini?" tutur Winter lagi.

CNN | REUTERS | HUFFINGTON POST


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maria Rita Hasugian

Maria Rita Hasugian

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus