Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Bos UNRWA: Ada Upaya Sistematis dan Terencana untuk Bubarkan Kami!

Bos UNRWA Philippe Lazzarini memperingatkan tentang adanya upaya untuk membubarkan badan tersebut.

6 Maret 2024 | 18.30 WIB

Ketua UNRWA Philippe Lazzarini. REUTERS
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ketua UNRWA Philippe Lazzarini. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), pada Senin memperingatkan tentang adanya upaya untuk membubarkan badan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Lazzarini menyatakan kekhawatirannya di Majelis Umum PBB tentang "kampanye yang terencana dan terkoordinasi" yang bertujuan untuk menghentikan aktivitas badan tersebut. Pernyataan ini dilontarkan menyusul tuduhan Israel bahwa badan tersebut menyembunyikan lebih dari 450 "agen militer" dari Hamas dan kelompok bersenjata lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"UNRWA sedang menghadapi kampanye yang disengaja dan terkoordinasi untuk melemahkan dan pada akhirnya mengakhiri operasinya," kata Lazzarini.

UNRWA, yang sangat penting bagi bantuan kemanusiaan di Gaza, "beroperasi secara terbatas" setelah penghentian pendanaan yang signifikan, yang dipicu oleh tuduhan Israel bahwa 12 staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas, kata kepala UNRWA itu.

Lazzarini memperingatkan media pada hari yang sama bahwa "hal yang lebih buruk masih dapat terjadi" bagi UNRWA dan para penerima manfaatnya.

"Kami berada dalam situasi di mana ada keputusan politik untuk menghapuskan UNRWA," ujarnya.

Ia merujuk pengumuman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyatakan bahwa "tidak ada tempat" bagi UNRWA di Gaza, serta berbagai upaya untuk memblokir dan mengusir staf UNRWA dari kompleks mereka "dengan tujuan untuk membubarkan badan tersebut."

Lazzarini mengonfirmasi bahwa sebuah laporan UNRWA yang belum dipublikasikan akan mendokumentasikan pengalaman mereka yang dibebaskan dari tahanan Israel sejak Oktober tahun lalu, termasuk para staf UNRWA, yang "mengalami trauma" akibat "pengalaman buruk" itu.

"Ini meliputi berbagai macam perlakuan buruk, dan kami mendengar berbagai cerita tentang orang-orang yang direndahkan secara sistematis, dipaksa untuk telanjang, menjadi sasaran pelecehan verbal dan psikologis," ujarnya, memberikan informasi tentang temuan dalam laporan tersebut.

XINHUA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus