Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -- Menteri Perdagangan Australia, Simon Birmingham, mengatakan pemerintah belum tahu alasan soal jurnalis Australia ditahan di Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekitar dua pekan lalu, otoritas Cina menahan warga negara Australia yang bernama Cheng Lei, yang berprofesi sebagai jurnalis di lembaga penyiaran CCTV dan CGTN di Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Birmingham mengatakan ini menunjukkan risiko bisnis Australia yang terlibat dengan Cina telah berubah.
Pemerintah Australia mengonfirmasi pada Senin malam, 31 Agustus 2020, bahwa Cheng Lei, seorang pembaca berita kanal bisnis yang terkenal di televisi pemerintah Cina, telah ditahan dua pekan lalu.
“Cheng Lei adalah seorang warga negara Australia sekaligus seorang jurnalis yang telah bekerja di Cina selama beberapa waktu,“ kata Birmingham kepada radio ABC seperti dilansir Reuters pada Selasa, 1 September 2020.
Dan dia menambahkan,“Saya pernah bertemu dengannya dan diwawancarai olehnya saat di luar negeri. Saya sangat merasakan apa yang dialami oleh keluarganya pada saat ini, dan itulah mengapa kami akan melakukan apapun yang kami bisa untuk membantunya."
Menurut temuan Reuters, Cheng membawakan acara bisnis di saluran berbahasa Inggris pada media pemerintah terbesar di China, yaitu CCTV, dan menjadi pembawa berita terkenal di saluran berbahasa Inggris CGTN.
Tetapi video berita yang menampilkan dirinya telah dihapus dari situs media pemerintah Cina. Teman Cheng mengatakan kepada Reuters, bahwa mereka melihat video tersebut dihapus dua minggu lalu, yang merupakan saat Cheng Lei mulai ditahan. Mereka merasa menjadi khawatir ketika tidak dapat menghubunginya.
Otoritas Cina belum merilis informasi soal penahanan Cheng Lei. Kementerian Luar Negeri Cina juga tidak merespon permintaan konfirmasi soal isu sensitif ini.
FARID NURHAKIM | REUTERS
Sumber: